Dampak Negatif Konsumsi Tramadol dan Hexymer, BPOM Serang Jelaskan Ini

- 10 September 2023, 12:01 WIB
Kepala BPOM Serang Mojaza Sirait menyebutkan dampak negatif konsumsi OOT berkepanjangan.
Kepala BPOM Serang Mojaza Sirait menyebutkan dampak negatif konsumsi OOT berkepanjangan. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Serang mengingatkan masyarakat, untuk waspada dan berhati-hati terhadap penyebaran obat-obatan tertentu (OOT), seperti tramadol dan hexymer.

 

Sebab, dampak negatif dari konsumsi obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kecanduan, karena bersifat adiktif, sama seperti narkotika.

Kepala Balai BPOM Serang Mojaza Sirat mengatakan, ciri-ciri seseorang yang mengonsumsi OOT, secara umum dimulai dari tidak fokus, hingga bersikap atau melakukan perilaku-perilaku yang tidak biasa lainnya.

Baca Juga: BPOM Serang Sita 46.000 Butir Hexymer Hingga Tramadol, Begini Modusnya

Bahkan, lebih parahnya lagi korban akan berperilaku buruk di lingkungannya.

Misalnya, melakukan tindakan-tindakan ekstrem seperti tawuran dan lain sebagainya, yang tentunya dapat merugikan korban atau pengguna obat-obatan tertentu tersebut.

"Maka, perlu kami sampaikan kepada masyarakat, terutama terhadap orang tua, agar mengawasi anak-anaknya. Karena, ketika mengonsumsi obat-obatan itu, perilakunya akan berubah. Bahkan, efeknya seperti penyalahgunaan narkoba. Nanti akan nyandu, ketergantungan dan adiksi," katanya.

Bagi masyarakat, dia menuturkan, harus lebih waspada dan berhati-hati terhadap peredaran obat-obatan, khususnya apabila membeli dari toko daring atau online.

"Sebetulnya secara fisik sudah terlihat. Kalau kemasannya kosong tanpa ada kegunaan, nama produk sampai kandungan obat, itu dipastikan ilegal atau palsu," ujarnya.

Pada umumnya, Mojaza menjelaskan, dalam dunia medis penggunaan OOT seperti tramodol berfungsi sebagai obat pereda nyeri, dengan dosis tertentu sesuai kebutuhan dan anjuran dokter.

Biasanya, diberikan pada pasien pasca operasi, sedangkan hexymer kegunaannya untuk pasien penderita parkinson.

"Tramadol itu pereda nyeri, dan hexymer itu obat parkinson. Termasuk, dextromethorphan yang sebenarnya adalah obat batuk. Jadi, secara farmakologi ada fungsinya, makanya kami sebut penyalahgunaan. Biasanya, korban anak-anak muda, khususnya usia sekolah," tuturnya.

Saat ini, dikatakan dia, modus penjualan atau penyebaran tramadol dan hexymer di pasaran mulai beragam, bahkan belum lama ini bermodus pengiriman paket yang salah alamat.

Biasanya, pelaku atau oknum penjual obat-obatan tertentu tersebut menyasar korban atau target anak-anak usia sekolah, terutama tingkat SMA/Sederajat.

Sehingga, efek secara umumnya mereka akan berperilaku tidak biasa, dan tentunya akan memprioritaskan untuk membeli obat-obat tersebut, karena sifatnya ketergantungan.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan atau Fast Food? Begini Penjelasan dr Jeffry Kristiawan

"Korban penyalahgunaan obat-obatan tertentu ini, biasanya meminum obat itu sebelum berangkat ke sekolah. Dampaknya, dia akan kehilangan fokus dan tidak mempedulikan sekitar, sehingga berdampak juga pada prestasi di sekolahnya," ucapnya.

Obat-obatan tersebut, dikatakan dia, kebanyakan didapatkan dari penyuplai atau penjual obat ilegal yang tidak terdaftar. Bukan dari apotek atau pun toko-toko obat legal lainnya.

"Berdasarkan informasi dari inteligen, memang rata-rata bukan dari apotek atau penyalur obat resmi. Jadi, dari perorangan yang tidak memiliki kewenangan dan keahlian di bidang farmasi, yang mengedarkan OOT ini," tuturnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x