Masih Zona Oranye, Dindikbud Evalusi ‎Belajar Tatap Muka

- 3 September 2020, 08:46 WIB
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5 /


KABAR BANTEN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud)  Kabupaten Pandeglang segera mengevaluasi kegiatan belajar mengajar tatap muka di masa pandemi Covid-19. Hal ini menyusul status Pandeglang masih dalam zona oranye.

"Ya, kami akan evaluasi belajar tatap muka untuk jenjang SD dan SMP. Kami akan melibatkan intansi terkait, termasuk stakeholder. Ya, tentu evaluasi juga akan melibatkan Satgas penanganan Covid-19 di Pandeglang, kata Kepala Dindikbud Pandeglang Taufik Hidayat kepada Kabar Banten, Kamis 3 September 2020.

‎Menurut dia, selama belajar tatap muka berlangsung belum ada laporan ada siswa terpapar Covid-19. Namun demikian, Dindik bersama intansi terkait terus mengawasi dan memantau proses belajar tersebut. "Ya, akan kita evaluasi dan hasilnya nanti akan disampaikan ke bupati. Untuk saat ini belum bisa diputuskan apakah belajar tatap muka akan dicabut kembali atau tidak, karena harus dievaluasi dulu," ujarnya.

Baca Juga: 20 Negara Tertinggi Kasus Covid-19

Ia mengatakan, kebijakan belajar tatap muka dilakukan karena ada aspirasi dari orang tua murid. Namun demikian, proses belajar tatap muka  akan ditinjau kembali‎ untuk mengakomodasi aspirasi pihak lain yang meminta belajar tatap muka dihentikan.

Sementara itu, Koalisi Guru Banten Deny Surya Permana meminta Pemkab  Pandeglang untuk menghentikan proses  Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di masa pandemi Covid-19. Pemelajaran  tatap muka tersebut dinilai telah mengabaikan  ketentuan keputusan bersama empat menteri tentang panduan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.‎

"Pandeglang itu kan  masuk zona oranye , sudah sepatutnya  menutup kembali belajar tatap muka. Selain itu jika terus memaksakan kebijakan daerah memberlakukan belajar tatap muka rentan penyebaran virus corona mengancam para siswa SD dan SMP," kata Koordinator Koalisi Guru Banten Deny Surya Permana.

Dengan KBM tatap muka  yang belum terkendali, lanjut Deny, hal itu berpotensi menjadikan sekolah sebagai klaster baru penularan Covid-19 di Pandeglang. "Sudah satu bulan kegiatan KBM tatap muka jenjang SD dan SMP di Pandeglang dilaksanakan. Jika dilihat dari peta risiko Covid-19 Pandeglang masuk dalam zona oranye. Ini berpotensi menjadikan sekolah sebagai klaster baru penularan Covid-19. Ya, jika merujuk pada keputusan bersama empat menteri tentang panduan pembelajaran di masa pandemi Covid- 19 bahwa pembelajaran tatap muka dapat dilakukan di zona hijau dan kuning dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat,"‎ucapnya.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020: Belum Diserahkan ke Kemendagri, Dua Nama Pjs Bupati Tinggal Paraf Gubernur

Menurut Deny ,  adanya kendala pembelajaran daring tidak bisa ditukar dengan mempertaruhkan kesehatan peserta didik, guru dan tenaga  kependidikan. "Alasan dibukanya belajar tatap muka antara lain adanya kendala koneksi internet, ketidakoptimalan dalam proses pembelajaran jarak jauh, hambatan  pendampingan orang tua dan tertinggalnya materi pembelajaran. Namun alasan itu  menunjukan bahwa pemerintah daerah tidak mengedepankan  perlindungan kesehatan peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan,"ujarnya.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x