"Saat ini kita sedang susun tahapan evaluasinya. InsyaAllah Oktober (evaluasi). Kita lagi susun matrix, kriteria dan tim nya," ucapnya.
Dito mengatakan, saat ini sudah ada beberapa desa yang mengajukan untuk jadi desa wisata atau indent.
Namun pihaknya harus benar benar selektif, jangan sampai di satu sisi berikan ruang cukup luas pada beberapa desa untuk melegalkan desa wisata, tapi sustainabelnya atau kesinambungannya benar-benar diharapkan ada.
Menurut dia, berdasarkan hasil pantauan di lapangan dalam pengembangan desa wisata, peran kades benar-benar berpengaruh.
Walau sebenarnya motor desa wisata adalah Pokdarwis, namun kades juga punya peran sangat besar.
"Kalau kadesnya semangat, peduli itu berpengaruh. Gak usah jauh jauh, Cikolelet dan Bumi Tirtayasa bisa begitu (maju) karena kadesnya," ucapnya.
Satu lagi kata dia, yang berpengaruh adalah masyarakat di bawah.
Seperti di Margagiri Kecamatan Bojonegara, masyarakat disana begitu antusias.
Baca Juga: Perubahan APBD Banten TA 2023 Diserahkan ke Kemendagri, Rina: Tinggal Menunggu Hasil Evaluasi
Sehingga kepala desa tinggal mengarahkan saja.