Sejarah Hilangnya Kabupaten Caringin Banten Kulon Akibat Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau

- 29 November 2023, 13:43 WIB
Masjid Agung Caringin Masa Kini, Saksi Sejarah Hilangnya Kabupaten Caringin Banten Kulon Akibat Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau
Masjid Agung Caringin Masa Kini, Saksi Sejarah Hilangnya Kabupaten Caringin Banten Kulon Akibat Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau /Google /Kemendikbud

Menurut Kyai Haji Mas Caringin mantan ketua Masjid Salafi Caringin, bahwa Amuk Krakatau adalah karena ulah manusia yang bergelimangan harta yang tidak mensyukurinya, malah mengkufuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Mereka tidak mengeluarkan zakatnya yang sebetulnya di dalamnya hartanya terdapat bagian bagi orang fakir miskin, gambaran kemakmuran Caringin sebagaimana diceritakan tersebut tidak hanya pada perhiasan, tapi pada alat-alat rumah tangganya pun seperti tempat minum terbuat dari bahan emas.

Demikian juga kedudukan jabatan telah mempengaruhi sikap seseorang.

Saat itu Gunung Krakatau merupakan gunung yang memiliki tinggi sekitar 2000 m dari atas permukaan laut, telah menghancurkan 3/4 bagian tubuhnya yang hanya tinggal 813 m dari atas permukaan laut.

Gesekan dua lempengan besar antara Indo Australia dan lempengan Pasifik menyebabkan terjadinya gesekan dan tekanan yang sangat besar, sehingga menimbulkan letusan yang dahsyat.

Dan gemuruh letusannya mampu terdengar sampai radius 3000 km, di antaranya terdengar hingga Australia hempasan gelombangnya hingga sampai radius 7000 km atau hingga Semenanjung Arab.

Gelombang tsunami atau gelombang pasang hingga menempa pantai barat Amerika Tengah dan telah terjadi kerusakan berat di Hawai.

Hujan batu vulkanik terjadi hingga sampai pada radius 780.000 km, daerah-daerah yang berada di Selat Sunda antara lain pesisir Sumatera Bagian Selatan dan pantai Barat Banten merupakan daerah radius guguran.

Pesisir Sumatera Selatan antara lain telah menghantam kota Teluk Betung, Bandar Lampung.

Sampai di kota tersebut masih tertinggal jangkar kapal, pelampung suar, dan kerangka kapal.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah