Sejarah Cina Benteng Tangerang Sebagai Awal Peradaban Tionghoa di Banten

- 5 Januari 2024, 15:24 WIB
Sejarah Cina Benteng Tangerang Sebagai Awal Peradaban Tionghoa di Banten
Sejarah Cina Benteng Tangerang Sebagai Awal Peradaban Tionghoa di Banten /Kemdikbud.go.id/


Proyek pemerintah kolonial ini adalah menggabungkan tiga bangsa yaitu Tionghoa, Belanda dan Sunda Betawi menjadi satu etnis peranakan mirip dengan krul di negara-negara jajahan Spanyol di benua Amerika.


Harapan ras baru ini hanya akan loyal terhadap Pemerintah Belanda, mereka berkontribusi besar terhadap kelangsungan kekuasaan Kolonial Belanda di Tangerang, banyak dari mereka yang diangkat menjadi kapiten Tionghoa pada era fedalisme tuan tanah di Tangerang dan mereka sangat loyal terhadap Belanda.


Pada saat Jepang menduduki Indonesia mereka melawan Jepang dengan gagah berani walaupun akhirnya kalah.

Tangerang merupakan daerah terakhir yang dikuasai Belanda di Pulau Jawa, daerah ini baru seluruhnya diserahkan kepada Republik pada awal tahun 1950.


Dan orang-orang Tionghoa benteng golongan kedua tersebut merasa sangat ketakutan saat Belanda meninggalkan Tangerang pada tahun 1950 dan menyerahkan kota itu kepada Republik Indonesia.


Kemudian terjadilah penyerangan dan perampasan terhadap orang-orang Tionghoa Benteng banyak di antara mereka yang dulunya kaya sekarang menjadi miskin, karena harta leluhur mereka dirampas.


Bagi mereka hidup lebih sejahtera selama pada zaman kolonial Belanda daripada setengah Tangerang masuk ke dalam Republik Indonesia.

Setelah penyerahan tahun 1950 tersebut terjadi eksodus besar-besaran Tionghoa benteng ke Belanda serta California dan laana Amerika Serikat.

Dan orang Tionghoa benteng dikenal dengan warna kulitnya yang sedikit lebih gelap dibandingkan warga keturunan Tionghoa lainnya di Indonesia mereka lebih mirip dengan orang-orang Vietnam ketimbang orang Tiongkok.

Kesenian mereka yang terkenal adalah kesenian campuran Betawi Tionghoa yaitu chokek yang merupakan sebuah tarian berpasangan lelaki dan perempuan dengan iringan musik gambang kromong.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah