Tugu Bersejarah Perlawanan Rakyat Banten Terhadap Penjajah, Menjadi Simbol Perjuangan

- 19 Januari 2024, 16:10 WIB
Tugu Cijentul di di Desa Cilowong, Taktakan Kota Serang Banten/tangkapan layar youtube/channel AYOK3BANTEN
Tugu Cijentul di di Desa Cilowong, Taktakan Kota Serang Banten/tangkapan layar youtube/channel AYOK3BANTEN /

Pada agresi militer Belanda pertama tanggal 21 Juli 1947 wilayah Banten diserang melalui darat, laut, dan udara. Serangan dimulai sehari sebelumnya yaitu 20 Juli 1947.


Serangan pertama dilakukan melalui jalur udara, di mana Belanda menjatuhkan bom ke lapangan udara Gorda di Cikande, Serang.


Serangan kedua dilakukan melalui jalur laut pada malam hari dengan menembaki gudang Pelabuhan Angkatan Laut Republik Indonesia Banten.

Serangan ketiga dilakukan melalui jalur darat sehingga menyebabkan terjadinya pertempuran di Leuwi Liang.

Serangan Belanda ini bertujuan untuk menduduki Pusat Tenaga listrik di Kracak Tangerang.

Menanggapi serangan mendadak Belanda Brigade Tirtayasa memerintahkan menyerang balik Belanda di Tangerang, penyerangan dilancarkan melalui tiga jurusan yaitu Utara, Tengah dan Selatan.

Serangan dari Utara dilakukan di Mauk, dari arah Tengah dilakukan di Balaraja Tangerang dan serangan dari Selatan dilakukan di Tangerang.

Serangan-serangan ini dimulai dari terbitnya fajar dan berlangsung sepanjang hari pada PD 1 Belanda tidak bermaksud menguasai Banten akan tetapi pihak militer Belanda melakukan blokade.

Banten sengaja diisolasi dari wilayah luar agar kondisi Banten menjadi lemah, blokade ini dilakukan dengan penjagaan secara ketat di jalur perbatasan laut dan darat.

Hal ini menyebabkan hubungan Pemerintahan Banten dengan Pemerintah Pusat Republik Indonesia yang saat itu berada di Yogyakarta menjadi lemah.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah