Angkanya Terus Meningkat, Pemkot Serang Dinilai Tidak Serius Tangani AKI dan AKB

- 24 Januari 2024, 12:45 WIB
Ilustrasi angka kematian bayi dan ibu di Kota Serang yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Ilustrasi angka kematian bayi dan ibu di Kota Serang yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. /Pixabay/5069883

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dinilai tidak serius dalam menangani persoalan kesehatan, terutama terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB).

Hal itu berdasarkan catatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya, seperti pada 2023 yang mencapai 63 bayi meninggal.

Pegiat Kesehatan Masyarakat Kota Serang Teti Mulyati menyoroti angka kematian ibu dan bayi di Kota Serang setiap tahunnya alami peningkatan.

Baca Juga: Datang ke Baduy, Puluhan Dokter Berbagai Organisasi Beramai-ramai Tuntaskan Stunting dan Angka Kematian Ibu

Terutama pada 2023 yang angkanya meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022, yang berjumlah 32 kasus, sedangkan 2021 sebanyak 13.

"Sedangkan, angka kematian ibu tahun 2023 ada 21 orang. Kematian ibu hamil ada enam orang, dan 15 orang sedang nifas, totalnya 21. Kemudian, angka kematian bayi sebanyak 63 kasus. Dengan enam kecamatan dan angka sebanyak itu sangat tinggi," katanya, Selasa (23/1/2024).

Menurut dia, kenaikan AKI dan AKB di Kota Serang akibat penanganan pemerintah yang tidak serius dalam hal kesehatan.

Hal itu terlihat dari program penanggulangan serta pencegahan yang dilakukan oleh Pemkot Serang melalui Dinas Kesehatan.

"Ini karena penanganannya tidak serius. Hanya sebatas program dan proyek, setelah itu selesai," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x