Tahun 2023, Pertumbuhan Ekonomi di Banten Melambat, Kepala Kpw Bank Indonesia Ungkap Penyebabnya

- 14 Februari 2024, 16:35 WIB
Kepala Kpw Bank Indonesia Banten Ameriza Ma'ruf Moesa saat pemaparan Taklimat Media Laporan Perekonomian Provinsi Banten di salah satu rumah makan di Kota Serang, Senin (12/2/2024).
Kepala Kpw Bank Indonesia Banten Ameriza Ma'ruf Moesa saat pemaparan Taklimat Media Laporan Perekonomian Provinsi Banten di salah satu rumah makan di Kota Serang, Senin (12/2/2024). /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Banten mencatat, laju pertumbuhan ekonomi di Banten tahun 2023 tercatat melambat dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,03 persen year on year (yoy) dan berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,04 persen (yoy).

Namun, dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi di Banten sepanjang 2023 masih didorong oleh konsumsi rumah tangga (RT) yang menguasai sebesar 52,47 persen dari share PDRB dan tumbuh sebesar 3,96 persen secara (yoy).

"Tetapi, pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan IV 2023 mencapai 4,85 persen secara year on year atau tumbuh 1,79 persen (qtq). Dengan capaian tersebut perekonomian Banten tahun 2023 mencapai Rp814,12 triliun dan tumbuh sebesar 4,81 persen year on year," kata Kepala Kpw BI Banten Ameriza Ma'ruf Moesa.

Baca Juga: Bank Indonesia Banten Kirim 13 UMKM, Dari 6 Cabang Kompetisi, Provinsi Banten Raih 5 Achievement Fesyar Jawa

Menurut dia, hal itu tidak terlepas dari meningkatnya optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan berlanjutnya penyaluran bantuan sosial (Bansos) oleh pemerintah.

Bahkan, pada triwulan IV 2023, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 3,00 persen (yoy).

"Angka tersebut meningkat dibandingkan triwulan III, sebagaimana siklus tahunan. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat di momen hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan tahun baru," ujarnya.

Kemudian, dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi di Banten masih didorong oleh sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran.

Lalu, konstruksi, transportasi, dan pergudangan yang menguasi 65,53 persen dari share PDRB Banten.

"Sepanjang tahun 2023, sektor transportasi dan pergudangan merupakan sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, yang mencapai 12,44 persen secara year on year," tuturnya.

Sementara, dikatakan dia, tiga sektor lainnya yaitu, industri pengolahan yang tumbuh sebesar 5,82 persen, perdagangan 3,98 persen, dan konstruksi 1,45 persen.

Apabila dibandingkan dengan capaian 2022, kinerja sektor industri pengolahan mengalami peningkatan.

"Hal ini didorong oleh masih baiknya kinerja sub sektor seperti industri alat angkutan, industri makanan dan minuman serta industri farmasi," ucapnya.

Baca Juga: Dosakah Menggunakan Harta dari Hasil Temuan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Hal itu juga tidak terlepas dari persistensi tingginya permintaan terhadap plastik dan bahan baku plastik, baik dari sektor petrokimia maupun sektor makanan dan minuman.

"Jadi, permintaan terhadap plastik di wilayah Provinsi Banten masih cukup tinggi, dan menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Selain itu, Ameriza meuturkan, tahun 2023 pertumbuhan perekonomian di Banten sedikit lebih rendah dari nasional, karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, terutama fenomena el nino dan pelambatan eskspor terhadap hasil industri.

Maka, untuk pertumbuhan perekonomian tahun 2024 diproyeksi tumbuh cepat, dengan melakukan beberapa hal.

"Seperti, melakukan pencabutan tax rebate China dan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah thd Ferro-Alloy China terhadap produk baja olahan berpotensi mendorong daya saing besi baja lokal," katanya.

Kemudian, rencana penurunan Fed Fund Rate (FFR) pada Semester II 2024 seiring dengan membaiknya perekonomian Amarika Serikat.

Lalu, mulai beroperasinya pabrik baru dan peningkatan kapasitas produksi besar pada industri baja dan petrokimia.

"Dengan melakukan hal tersebut diharapkan dapat sedikit mendongkrak ekspor baja yang lokasinya berada di Banten," tuturnya.

Baca Juga: Miliki Banyak Potensi Wisata, Bank Indonesia Banten Dorong Pariwisata di Banten Tumbuh Pesat Seperti Bali

Selain itu, penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Pemerintah Daerah dalam pengembangan Kawasan Agroindustri dan Revitalisasi.

Termasuk melakukan pembenahan terhadap saluran irigasi diharapkan dapat mendukung sektor pertanian konsumsi rumah tangga (RT) meningkat sejalan meningkatnya confidence Masyarakat.

"Dan ini sejalan dengan peningkatan permintaan industri petrokimia domestik," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah