Hingga April 2024, DPKP Pandeglang Klaim Pasokan Beras di Kabupaten Pandeglang Aman

- 15 Februari 2024, 17:00 WIB
Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta saat melakukan Sidak harga beras. DPKP Pandeglang klaim pasokan beras di Kabupaten Pandeglang aman hingga April 2024.
Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta saat melakukan Sidak harga beras. DPKP Pandeglang klaim pasokan beras di Kabupaten Pandeglang aman hingga April 2024. /Kabar Banten /Aldo Marantika

KABAR BANTEN - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Nasir mengklaim bahwa pasokan beras di Kabupaten Pandeglang dalam kondisi aman hingga Bulan April 2024.

"Meski beras saat ini mahal, tapi dapat dipastikan ketersediaan stok beras di Pandeglang aman hingga April. Stok tersebut berasal dari Bulog sebanyak 8 ton,"kata Nasir kepada awak media, Kamis 15 Februari 2024.

Nasir menyampaikan, cadangan stok beras yang saat ini dimiliki Kabupaten Pandeglang merupakan jatah yang didapat dari Bulog dengan total 8 ribu ton. Menurutnya, jumlah tersebut bisa menjadi cadangan, sampai petani di Pandeglang melakukan panen raya pada Maret mendatang.

Dikatakan Nasir, Kabupaten Pandeglang juga mendapatkan bantuan beras dari pemerintah pusat. Hal tersebut kembali memantapkan kondisi beras di Pandeglang yang terbilang aman.

"Kita juga punya bantuan pangan dari pemerintah sampai bulan Juni nanti. Bahkan, ada sebanyak 113 ribu KPM masyarakat Pandeglang yang menerimanya,"ungkapnya.

Nasir menjelaskan, terkait alasan mahalnya harga beras di pasar tradisional Pandeglang, karena bulog menyetop penyaluran beras karena untuk menjaga kondusifitas dimasa tenang Pemilu. Menurutnya, harga beras akan kembali normal pasca penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Ya, itu sesuai arahan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyetop penyaluran beras. Nanti akan dilanjutkan setelah pemilu,"jelasnya.

Baca Juga: Sekda Pandeglang Telusuri Penyebab Kenaikan Harga Beras di Pasar Badak Kabupaten Pandeglang

"Selain itu, kenaikan harga juga dapat terjadi karena petani kita panen gabah, tapi dijual ke daerah lain, ke Karawang misalnya. Ngejual gabah dari sini Rp 6.000. Dipotong biaya produksi jadi murah. Terus gabah itu diolah di sana, jadi beras, dikasih kemasan. Seminggu balik lagi ke sini dan beli harganya Rp 16.000,"sambungnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x