"Tapi sekarang sudah tidak terlalu besar. Tetapi, kalau hujan dari hulu kami pasti terkena dampak, karena memang dataran rendah," ujarnya.
Termasuk di sepanjang aliran sungai menuju Terminal Tipe A Pakupatan Kota Serang yang juga seringkali terjadi sumbatan ketika hujan turun.
Sehingga, air berbalik yang seharusnya mengalir dan masuk ke sungai, karena ada hambatan maka berbalik ke rumah warga.
"Makanya, untuk jangka pendek kami meminta pemerintah untuk penanganan dengan membongkar aliran air di arah terminal pakupatan, karena airnya mentok di sana. Supaya jalan air lancar," tuturnya.
Sementara itu, warga Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang Hikmatullah mengatakan, di lingkungan tempat tinggalnya pun sejak puluhan tahun menjadi langganan banjir.
Meski pun tidak sampai merendam rumah, namun tetap membuat kekhawatiran warga, apalagi ketika hujan turun di malam hari.
"Mau wali kotanya siapa saja, tetap enggak ada solusi dan kesannya malah kayak diabaikan. Justru seolah-olah banjir ini dibiarkan, akhirnya kami juga jadi terbiasa. Jadi enggak ada ngaruhnya," ucapnya.
Banjir di lingkungannya, kata dia, bukan hanya di permukiman warga saja, tetapi di sepanjang jalan Kepandean dan Sumurmaja Lontar pun turut terendam.
Baca Juga: Pemkot Serang Sebut Penyebab Banjir di Kota Serang Akibat Drainase yang Tersumbat
"Sering banget mobil sama motor mogok, karena banjirnya sampai sepinggang. Harusnya pemerintah peka, dan kami sudah sering sampaikan, ke wali kota, ke dewan, tapi nihil," ujarnya.