Kepergok Ikut Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Ratusan Pelajar Tangerang Raya Diamankan

- 13 Oktober 2020, 16:39 WIB
Sejumlah pelajar diamankan di Mapolrestro Tangerang Kota karena terciduk hendak ikut-ikutan demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa 13 Oktober 2020.
Sejumlah pelajar diamankan di Mapolrestro Tangerang Kota karena terciduk hendak ikut-ikutan demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa 13 Oktober 2020. /

KABAR BANTEN - Ratusan remaja berstatus pelajar di Tangerang Raya diamankan pihak Kepolisian karena hendak mengikuti demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa 13 Oktober 2020.

Berdasarkan pantauan, mereka sedang duduk berbaris di halaman Mapolres Metro Tangerang Kota. Tampak petugas sedang mendata mereka.

Para pelajar yang diamankan di sejumlah titik di Kota Tangerang itu usianya rata-rata masih belasan tahun. Mereka mayoritas mengenakan baju bebas dan baju muslim.

Rata-rata mereka yang masih remaja dan berstatus pelajar ini berasal berbagai daerah di Tangerang Raya. Bahkan dari puluhan pelajar yang diamankan tersebut, satu di antaranya perempuan.

Dengan mengenakan baju bebas warna kuning, perempuan bernisial LA ini mengaku hendak pergi menuju Jakarta bersama rekan-rekannya.

"Mau pergi ke Ampera (perbatasan Kota Tangerang dengan Jakarta), mau ke rumah saudara," kilahnya.

Baca Juga : Polres Metro Tangerang Kota Musnahkan Ratusan Kilogram Ganja dan Aneka Narkoba

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, hingga siang hari sudah terkumpul 86 pelajar yang disekat dari berbagai kawasan perbatasan Kota Tangerang dengan DKI Jakarta.

"Sekitar pukul 13.00 WIB terdata 86 pelajar STM dan SMA yang kita amankan, dan mereka berkeinginan untuk ikut ke Jakarta melanjutkan kegiatan aksi yang ada di Jakarta," kata Sugeng.

Namun, data tersebut lanjut dia, masih tentatif dan diyakini akan terus bertambah lantaran masih banyak yang belum dikirim dari Polsek sekitar. Berdasarkan informasi masih ada 20 lebih pelajar yang masih dalam perjalanan menuju Mapolrestro Tangerang Kota.

"Motivasinya kebanyakan mereka ikut meramaikan dan ikut-ikutan aksi yang ada di Jakarta. Tetapi terkait motif dan tujuannya itu mereka tidak mengetahui secara jelas," ujar Sugeng.

Hingga saat ini, petugas tidak menemukan senjata tajam dan benda berbahaya lainnya dari tangan ratusan pelajar tersebut. Sugeng mengatakan, penyidik akan menggeledah gawai canggih mereka untuk menyelidiki kemungkinan pesan-pesan provokatif yang menggerakan mereka.

"Ini kita lakukan investigasi melalui alat komunikasi handphone, apakah di dalamnya ada ajakan-ajakan komunikasi melalui WhatsApp atau sosial media yang ada di handphone adik-adik," tuturnya.

Baca Juga : Pasang Baliho PAN Banten, Jajuli Kritis Tersengat Listrik

Sebagai informasi, tertangkap mengikuti demo di Istana Negara, Jakarta dari Kota Tangerang akan tercatat dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Sugeng Hariyanto menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang soal maraknya siswa yang ikut-ikutan akan bertolak ke Jakarta untuk demo Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

"Mereka yang sudah diamankan akan terekam di intel dan ini menjadi catatan tersendiri ketika mereka mau mencari pekerjaan. Nah ini tolong menjadi perhatian orang tua untuk memperhatikan hal ini," tegasnya.

Ia pun menekankan kepada orang tua pelajar untuk bisa memperhatikan kegiatan anaknya supaya tidak berbuat anarkis terlebih membahayakan nyawa.

"Kita imbau kepada seluruh orang tua untuk sama-sama saling menjaga putra-putrinya agar jangan sampai melakukan perbuatan anarkis sehingga tidak terjadi situasi yang tidak kondusif," ujar Sugeng.

Baca Juga : Curah Hujan di Wilayah Banten Diprediksi Meningkat 40 persen, Ini Penyebabnya

Ditempat terpisah, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, juga mengamankan 25 pelajar setelah kedapatan hendak menuju Istana Negara, Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Dalam pengamanan itu, polisi juga menyita sejumlah batu, kayu dan bambu yang dibawa para pelajar tersebut.

"Mereka ini hendak ke Jakarta, makanya kita amankan, karena dalam pemberitahuan yang ada, peserta aksi itu hanya mahasiswa dan buruh, bukan pelajar. Terlebih, dari tangan mereka kita temukan kayu, dan juga ada batu,” kata Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Ade Ary.

Para pelajar itu, kata Ade, hendak menuju Jakarta, setelah mendapatkan pesan berantai melalui medis sosial yang tertulis ajakan untuk menuju ke Jakarta.

“Mereka ini dapat ajakan dari media sosial untuk berangkat ke Jakarta dengan cara nebeng atau bonceng mobil angkutan barang,” ujarnya.

Saat ini, para pelajar tersebut masih dibina oleh petugas kepolisian dan dilakukan di Mapolres Kota Tangerang.

“Ini kita data dan dibina. Dan saya tegaskan, mereka yang diamankan akan dicatat kepolisian karena nanti, (mereka) yang dicatat dikepolisian akan terbawa terus ke pekerjaan, melamar sekolah, dan ada catatat khusus yang kami sampaikan,” ujar Kapolres.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x