2021, BUMD Agrobisnis Banten Disuntik Modal Rp65 Miliar

- 15 Oktober 2020, 09:00 WIB
BUMD-ilustrasi
BUMD-ilustrasi /

Baca Juga : Pejabat Pemprov Banten Jadi Komisaris BUMD Agrobisnis

Ia mengatakan, penambahan modal pada APBD 2021 dibutuhkan BUMD. Karena modal yang diberikan pada APBD Perubahan 2020 senilai Rp10 miliar dianggap belum bisa mengakomodasi kebutuhan dana pelaksanaan bisnis.

"Agro sudah punya bisnis plan, kalau cuma Rp10 miliar tadi itu mereka mungkin kurang leluasa, karena sudah ada orderan 1.100 ton nilainya saja Rp12 miliar. Agro akan menggantikan posisi bulog, nantinya harganya sama (dengan Bulog), atau bisa lebih murah sedikit, tapi kualitas sama," tuturnya.

Penambahan modal pada APBD 2021 masih sangat memungkinkan mengingat pembahasan APBD-nya baru sampai KUA PPAS. Kalaupun tak memenuhi bisa masuk pada APBD Perubahan 2021.

"Masih memungkinkan, KUA PPAS sementara, jadi kalaupun di perubahan (mungkin dilakukan), bahasa di perdanya tidak menyebutkan murni atau perubahan, yang penting 2021," ucapnya.

Baca Juga : APBD 2021, Ini Infrastruktur Yang Akan Dibangun Pemprov Banten

Selain beras, kata dia, BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri juga akan mengelola kebutuhan lain bidang pangan, seperti daging dan susu.

"Mereka tadi itu pertama beras, kemudian ketersediaan pangan lain, seperti daging, susu. Tadi bicara untuk penyediaan daging di DKI, penggemukannya ada di kita," katanya.

Direktur Utama BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri Saeful Wijaya mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp10 miliar pada APBD Perubahan 2020. Modal ini untuk digunakan untuk penyediaan kebutuhan beras di Banten.

"Ini akan kita manfaatkan untuk ada semacam PO dari Dinas Ketahanan Pangan beras," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah