Jijik! Saluran Irigasi di Lingkungan Sukadiri Kota Serang Dipenuhi Sampah

- 12 November 2020, 12:50 WIB
Tumpukan sampah di saluran irigasi Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis 12 November 2020.
Tumpukan sampah di saluran irigasi Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis 12 November 2020. /Rizki Putri/
KABAR BANTEN - Pemandangan menjijikan terlihat di saluran irigasi Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yang dipenuhi sampah.
 
Diduga sampah tersebut berasal dari oknum pedagang yang memenuhi kawasan tersebut.
 
Ketua RT 16/06, Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen Hambali mengatakan, sebelumnya saluran irigasi tersebut tidak dipenuhi sampah.
 
 
Seiring dengan pedagang yang berada di sekitar lokasi semakin hari semakin menumpuk. 
 
"Awalnya tidak seperti itu, memang tadinya mau digusur tapi tidak jadi, entah kenapa. Terus banyak warga luar (kampung) dan pedagang yang membuang sampah di sana (saluran irigasi)" katanya, Kamis 12 November 2020.
 
Dirinya sempat memergoki seorang pedagang yang membuang sampah di saluran irigasi tersebut.
 
 
"Iya, saya pernah lihat ada pedagang yang buang sampah di situ, enak saja merusak lingkungan kami, buang sampah sembarangan," ujarnya.
 
Dia mengakui, sempat beberapa kali menegur warga maupun pedagang yang membuang sampah sembarangan di saluran tersebut. 
 
"Tapi ya itu, pedagang masih saja membuang sembarangan. Kalau warga di sini kebanyakan sampah di bakar. Karena khawatir kalau di kali (saluran irigasi) banjir," ucapnya.
 
 
"Memang belum pernah banjir selama saya tinggal 40 tahun di sini. Laporan juga sudah ke kelurahan, tapi seperti ini saja," katanya menambahkan.
 
Lurah Kasunyatan Hayumi membenarkan soal menumpuknya sampah di irigasi Lingkungan Sukadiri. 
 
"Jadi sampah itu ditimbulkan dari oknum pedagang. Sejak ada pedagang di situ banyak sampah berserakan dan dibuang secara sembarangan. Terutama pedagang yang di jembatan," ujarnya.
 
 
Dia mengatakan, selama ini sampah-sampah tersebut dibersihkan oleh Pokdarwis secara gotong royong setiap pekannya.
 
"Iya mereka (Pokdarwis) pakai perahu. Tapi sampahnya terus-terusan ada, akhirnya mereka malas, ditambah mungkin tidak ada kontribusi bagi mereka dan para oknum pedagang ini tidak sadar juga," katanya.
 
Pihaknya juga belum mengetahui apakah para pedagang tersebut membayar retibusi kebersihan atau tidak.
 
 
"Karena belum ada tembusan ke kami, jadi tidak tahu apakah mereka (pedagang) membayar retribusi atau tidak, kami belum mengetahuinya," tutur dia.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x