Ida mengungkapkan, saat ini pihaknya mulai melaksanakan sosialisasi layanan terjadwal Praktek Mandiri Bidan (PMB). Hal itu, kata dia, agar para akseptor janjian terlebih dahulu sebelum mendapatkan pelayanan KB. Kemudian, pihaknya juga melakukan program KB bergerak dengan protokol kesehatan.
“Tentunya harus melakukan rapid tes Covid-19 dulu bagi akseptor yang akan dilayani. Kemudian, kita mengatur kedatangan akseptor pada setiap kali pelayanan dengan protokol kesehatan baik medis ataupun juga calon-calon akseptornya. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama penularan Covid-19,” ujar Ida.
Sementara itu, salah seorang akseptor KB, Ikhsan menyampaikan bahwa dirinya tertarik menggunakan metode kontrasepsi Vaksetomi karena usianya saat ini sudah mencapai 57 tahun. Ia mengaku, saat ini dia memiliki anak berusia 6 bulan.***