Tolak Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Rusunawa, Warga Margaluyu Kota Serang Ancam Demo

- 22 November 2020, 12:14 WIB
Petugas mengecek kesiapan sarana dan fasilitas di Rusunawa Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Senin 16 November 2020.
Petugas mengecek kesiapan sarana dan fasilitas di Rusunawa Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Senin 16 November 2020. /M. HASHEMI RAFSANJANI/

KABAR BANTEN - Warga Kelurahan Margaluyu masih keukeuh menolak rumah singgah pasien Covid-19 di Rusunawa Margaluyu. 

Bahkan mereka mengancam akan menggelar demo di Pemkot Serang demi menolak rumah singgah yang dikhususkan untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) tersebut.

"Terus terang saja, masyarakat itu sangat tidak setuju dan keberatan sejak awal rencana pemerintah menjadikan rusunawa sebagai rumah singgah. Saya sudah ke Cengkok, ke Padek, dan masyarakat sana juga minta untuk demo saja," kata Ani, warga Lingkungan Kendal, Kelurahan Margaluyu, Sabtu 21 November 2020.

Baca Juga: Kata Warga yang Tolak Rusunawa Margaluyu Jadi Rumah Singgah Covid-19: Banyak Anak-anak

Menurutnya, ketua pemuda setempat hingga masyarakat lainnya sudah siap untuk berunjukrasa sebagai upaya penolakan. 

Menurut dia, masyarakat sekitar juga merasa kecewa kepada ketua RT/RW setempat karena memberikan persetujuan tanpa melibatkan dan konfirmasi ke masyarakat.

Baca Juga: Sudah Beroperasi, Warga Tetap Menolak Rusunawa Margaluyu Jadi Rumah Singgah Covid-19

"Salahnya juga RT/RW itu tidak ada sama sekali konfirmasi kepada masyarakat, dia (ketua RT) langsung tanda tangan saja setuju (rusunawa jadi rumah isolasi)," ujarnya.

Padahal sebelumnya, RT setempat mengaku akan mendukung warga dengan membuat pernyataan masyarakat yang menolak rusunawa sebagai rumah singgah pasien OTG. Bahkan, ketua RT berjanji akan membuatkan surat dan melampirkan penolakan warga perihal tersebut. Namun sampai rusunawa ditempati surat penolakan tersebut tidak pernah ada.

Baca Juga: Rumah Singgah Rusunawa Margaluyu Mulai Dibuka, 40 Kamar Siap Tampung OTG Covid-19

"Giliran ditanya (ketua RT) malah saya yang disuruh bikin suratnya, atuh kerja dia (RT) apa kalau saya yang bikin. Lurah, camat, wali kota itu tidak akan semena-mena membuat keputusan kalau tidak ada persetujuan dari warga. Tapi karena RT-nya ini sudah tanda tangan setuju akhirnya rusun jadi rumah isolasi," ucapnya.

Baca Juga: Wah Bahaya! Petugas Kesehatan Sulit Lacak Covid-19 di Petamburan dan Megamendung

Ani juga mengatakan, masyarakat sempat beberapa kali mendatangi kelurahan dan meminta Lurah Margaluyu untuk menyampaikan penolakan mereka. 

"Kenapa penolakan kami tidak disampaikan. Kami diminta buat menjaga protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak. Tapi orang sakitnya malah ditaruh di sini, kami kan tidak mau mati konyol," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Sedunia Capai 57 Juta, Raja Salman Peringatkan Negara G20

Menurut warga lainnya, Tuli, terlalu riskan bila tempat isolasi mandiri ditempatkan di rusunawa.

"Namanya kami orang kampung, dengar berita soal corona juga takut. Karena kami ini percaya adanya corona, jadi kami minta ke pemerintah supaya dibatalkan saja," ucapnya.

Baca Juga: Update Covid-19, Kota Cilegon Dekati Zona Oranye

Sebelumnya, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, apabila masyarakat masih terus menolak dan tidak berkenan dengan keputusan dari Satgas Covid-19, dipersilahkan untuk membuat surat penolakannya. 

"Silahkan saja, buat surat penolakannya, alasannya kenapa menolak di sana (rusunawa)," katanya.

Baca Juga: TETO Jelaskan Soal Pekerja Migran Indonesia Terinfeksi Covid-19 di Taiwan

Dia juga mengatakan, saat ini rusunawa sudah beroperasi bahkan tenaga medis, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian serta TNI sudah berjaga di sana.

"Sudah, semua fasilitas sudah lengkap, air juga bagus. Bahkan sudah ada tenaga medis, petugas Satpol PP, polisi dan TNI," ujarnya.

Baca Juga: 27 Pekerja Migran Indonesia Terpapar Covid-19 di Taiwan

Syafrudin menjelaskan, penempatan rumah isolasi di Rusunawa Margaluyu, menjadi tanggung jawab bersama. 

"Jadi tidak hanya Pemkot Serang saja, termasuk TNI dan Polri juga menjadi bagian dari Satgas Covid-19. Itu menjadi tanggung jawab bersama, semua pun bertanggung jawab," tuturnya. ***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x