Potensi Zakat di Banten Rp 50 Triliun

- 22 Agustus 2017, 15:30 WIB
ketua baznas banten
ketua baznas banten

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Banten menyebut realisasi penerimaan zakat di Banten pada tahun 2016 baru mencapai angka Rp 50 miliar. Angka ini terhitung hanya 1 persen dari total pontesi zakat yang mencapai Rp 50 triliun.  Ketua Baznas Provinsi Banten, Prof Dr H Suparman Usman mengatakan, total penerimaan zakat yang diterima tersebut merupakan kalkulasi penerimaan zakat tahun 2016 dari 8 kabupaten/kota dan lembaga amil zakat (LAZ). Rinciannya, dari Kabupaten Serang Rp 9,5 miliar, Kota Cilegon Rp 6 miliar, Kabupaten Lebak Rp 5,2 miliar, Kota Tangsel Rp 3,9 miliar dan Kabupaten Tangerang Rp 2,4 miliar. Lalu Kota Tangerang Rp 2,4 miliar, Kota Serang Rp 1,9 miliar serta Kabupaten Pandeglang Rp 601 juta. Total dari kabupaten/kota sebanyak Rp 35 miliar. Sementara untuk penerimaan oleh LAZ yaitu Rp 15 miliar. "Totalnya ada Rp 50 miliar," katanya saat sambutan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas Provinsi Banten di salah satu hotel Kota Serang, kemarin. Disisi lain, realisasi pengumpulan zakat yang dicapai Baznas Banten relatif meningkat. Terlihat dari capaian pengumpulan sejak berdiri tahun 2004 hanya Rp 154 juta, mengalami peningkatan pada tahun 2016 dengan capaian sebesar Rp 35 miliar. "Ditambah pengelola zakat lainnya yang resmi senilai Rp 15 miliar jadi total Rp 50 miliar. Secara nominal peningkatan cukup baik tapi dari segi potensi itu masih sangat minim," ujarnya. Sejauh ini Baznas Banten telah berupaya sebaik mungkin mengelola uang zakat. Hasilnya, setelah 5 kali audit, Baznas Banten menerima satu kali opini wajar dengan pengecualian (WDP) dan sisanya wajar tanpa pengecualian (WTP). "Zakat itu kami salurkan untuk berbagai kegiatan seperti beasiswa pendidikan, membangun sarana kesehatan dan lainnya," katanya. Adapun potensi dapat dilihat dari jumlah penduduk di Banten yang mencapai 12 juta jiwa, dengan asumsi yang beragam Islam sebanyak 10 juta jiwa. 10 juta dikerucutkan kembali menjadi 2,5 juta jiwa yang memiliki penghasilan minimal Rp 80 juta per bulan. Dari 2,5 juta ini diambil zakat 2,5 persen, angkanya mencapai Rp 50 triliun. "Rp 80 juta diambil zakatnya 2,5 persen dikali 2,5 juta jiwa itu ketemu angka Rp 50 triliun, itu potensi zakat di Banten. Kalau realisasi kemarin Rp 50 miliar itu berarti baru 1 persennya saja," ucapnya. Potensi zakat yang besar ini menjadi acuan Baznas Banten untuk lebih giat lagi meningkatkan penerimaan zakat. Salah satu upayanya adalah dengan terus menyadarkan soal kewajiban zakat hingga meningkat kepercayaan masyarakat jika Baznas adalah lembaga terpercaya sebagai pengumpul dan pendistribusi zakat. "Pengelolaan zakat di Baznas sudah profesional karena kami melibatkan akuntan publik untuk mengaudit keuangan," ucapnya. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Banten, Bazari Syam mengatakan, upaya yang dapat ditempuh Baznas Banten untuk meningkatkan penerimaan zakat salah satunya dengan meningkatkan kepercayaan publik dalam hal penglolaan uang zakat.  "Ada baiknya Baznas pampang laporan soal penerimaan dan pendistribusian di koran misalnya, jadi lebih transparan dan masyarakat bisa percaya. Saat ini kan masih banyak yang menyalurkan zakatnya secara individu karena dianggap lebih benar dan baik," katanya.(Sutisna)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah