Proyek Strategis Nasional di Banten, Progres KEK Tanjung Lesung Lambat

- 7 November 2018, 09:15 WIB
Rakor Capaian Proyek Strategis Nasional di Banten
Rakor Capaian Proyek Strategis Nasional di Banten

SERANG, (KB).- Pemprov Banten bersama pemerintah pusat dan kabupaten/kota melakukan rapat koordinasi capaian proyek strategis nasional (PSN) di Banten, di Pendopo Gubernur Lama, Kota Serang, Selasa (6/11/2018). Dalam rapat ini diketahui PSN untuk tol Serpong-Balaraja masih mengurus pembebasan lahan. Sementara, KEK Tanjung Lesung dinilai lambat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembebasan lahan tol Serang-Balaraja menemui kendala, sehingga pembebasan lahan belum dapat dilakukan. Apalagi, tol sejauh 30 kilometer ini melewati pabrik dan lapangan golf yang mengharuskan adanya perubahan rute. Kemudian, untuk KEK Tanjung Lesung dinilai lambat karena pembangunan fasilitas pendukung dianggap belum signifikan. Sementara untuk PSN lainnya, yakni Serang-Panimbang, pembebasan lahan tol ini sudah berjalan 50.73 persen. Masih ada kendala pembebasan lahan terutama di Pandeglang, karena ada lahan yang belum dibebaskan di Kecamatan Panimbang seluas 100 hektare akibat tumpang tindih kepemilikan antara TNI dan warga. Selain dua tol itu, progres tol lain sudah cukup baik, seperti Tol Cinere-Serpong. Meski masih kendala yang sama berupa pembebasan lahan, namun pembebasan lahan untuk tol ini sudah 88,4 persen. Selanjutnya, pembebasan lahan tol Kunciran-Serpong sudah mencapai 97,4 persen dan hampir rampung. Sementara untuk tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran juga dinilai sudah lumayan baik karena pembebasan lahan sudah mencapai 51,48 persen. Berbeda dengan PSN berbentuk, PSN berupa waduk yakni Karian dan Sindangheula sudah berjalan fisik dan hampir selesai. Meskipun masih ada beberapa kendala yang sama yakni pembebasan lahan, namun pembangunan ini diyakni akan selesai target. Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan, khsusus untuk KEK Tanjung Lesung ia meminta agar pengembang bersemangat dalam membangunnya, karena Tanjung Lesung sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus. ”Berarti berbagai fasilitas sarana-sarana yang menjadi tanggung jawab dia, kewajiban mereka harus segera dioptimalkan, ditingkatkan progresnya,” ujarnya. Ia sendiri tidak mengetahui secara detail alasan KEK Tanjung Lesung lambat. Kemungkinan besar keterlambatan terjadi karena minimnya investor yang datang. ”Saya bilang bagaimana investor bisa datang kesini, ketika kita belum menyiapkan fasilitas-fasilitas, sarana-sarana,” katanya. Untuk Waduk Singdangheula sendiri ia memastikan bahwa pembangunannya tidak terlambat. Memang masih sisa lahan yang belum dibebaskan, namun tidak begitu menghambat karena sekarang sedang proses konsinyasi.”Secara fisik Singdangheula itu target bulan Desember sudah bisa diresmikan,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kasubid Pengadaan Tanah pada Direktorat Jenderal Bina Marga, Sri Sadono mengakui, ada beberapa kendala dalam pembebasan lahan sejumlah PSN di Banten. Seperti untuk tol Kunciran-Serpong yang sekarang dalam proses konsinyasi. ”Serpong-Balaraja ini kita dari 30 kilometer kita baru bebaskan di sesi satu, di 10 kilo pertama, dan saat ini sedang dilakukan appraisal. Mungkin minggu ini selesai, kemudian mudah-mudahan BPN minggu depan mengundang untuk musyawarah,” katanya. Kepemilikan ganda Di tempat yang sama, PPK Pengadaan Tanah tol Serang-Panimbang Wilayah Pandeglang, Ibrahim mengatakan, untuk tanah TNI yang belum bisa dibebaskan luasnya sekitar 100 hektare. Di lahan ini ada kepemilikan ganda. ”Warga kan sudah punya sertifikat hampir sebagian besar sudah punya sertifikat, sementara TNI juga mengklaim di aset mereka belum dihapus, sementara surat terakhir dari mereka 1970 diserahkan kepada gubernur saat itu, cuma sampai sekarang kami mencari surat itu. Jadi saat itu kalau tidak salah untuk membangun komplek prajurit yang akan membangun daerah situ,” ucapnya. (SN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x