Network
SERANG, (KB).- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banten menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam aksi unjuk rasa di depan Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (1/10/2019).
Sudah hampir tiga tahun memimpin, mereka menganggap kepemimpinan WH-Andika belum menunjukkan perubahan berarti, terutama dalam tata kelola pemerintahan yang dinilai tidak maksimal.
Berdasarkan pantauan, aksi berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. Massa menggunakan pengeras suara, bendera organisasi, serta karton bertuliskan tuntutan. Beberapa di antara mereka melakukan orasi secara bergantian.
Massa aksi meminta Gubernur Banten Wahidin Halim menemui mereka. Akan tetapi, permintaan tak langsung dipenuhi karena gubernur mengutus Sekda Banten Al Mukatabar yang datang. Massa menolak kedatangan sekda, dan keukeuh ingin bertemu gubernur.
Aksi kemudian berubah memanas, karena massa membakar ban dan melemparkan air minum dalam kemasan. Melihat situasi yang tidak memungkinkan, Sekda Banten menghindar dari lokasi aksi. Sementara, massa aksi yang tetap ingin bertemu gubernur terus melakukan orasi. Tak lama, Gubernur Banten Wahidin Halim datang menemui mereka.
Ketua PKC PMII Banten Ahmad Solahudin menuturkan, menjelang tiga tahun masa kepemimpinan WH-Andika belum terlihat perubahan yang dirasakan oleh masyarakat umum.
"Janji politik yang tertuang dalam visi misi dan program prioritas belum mampu mengejar capaian target-target pembangunan. Ini menjadi salah satu indikator kegagalan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dalam memimpin Banten," kata Ahmad Solahudin usai aksi.
Ia mengatakan, opini WTP BPK RI atas LKPD Pemprov Banten tetap memiliki catatan. Di antaranya laporan pertanggungjawaban kegiatan pemeliharaan jalan oleh salah satu OPD yang tak memadai.
"Ini membuktikan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan tidak maksimal," katanya.
