Anggaran Pendidikan dan Kesehatan, Pemprov Banten Proyeksikan Naik Dua Kali Lipat

- 12 Februari 2020, 10:00 WIB

SERANG, (KB).- Anggaran pendidikan dan kesehatan pada tahun anggaran (TA) 2021 diproyesikan naik dua kali lipat dari 2020. Peningkatan anggaran tersebut guna mendukung pelaksanaan sumber daya manusia (SDM) yang dilaksanakan Pemprov Banten.

Wakil Ketua DPRD Banten M Nawa Said menuturkan, pelaksanaan anggaran TA 2021 mulai difokuskan pada peningkatan SDM dan pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, anggaran pendidikan dan kesehatan otomatis ikut naik, besarnya sampai dua kali lipat dari TA 2020.

"Kalau dilihat dari forum konsultasi publik kemarin terkait Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021, itu akselerasi daya saing daerah melalui peningkatan sumber daya manusia dan pemantapan infrastruktur. Pendidikan dan kesehatan akan mendapatkan porsi yang lebih kalau seandainya disepakati dan masuk di dalam RPKD, dijadikan tema sentral RKPD," katanya saat ditemui wartawan usai rapat koordinasi bersama Sekda Banten, di Sekretariat DPRD Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (11/2/2020).

Adapun besar nilainya, untuk pendidikan bisa mencapai Rp 4 triliun dan kesehatan Rp 2 trilun. Berbeda dengan keduanya, anggaran infrastruktur kemungkinan tetap mengingat fokusnya tinggal pada pemantapan.

"Infrastruktur enggak (naik), porsi yang lebih besar pendidikan," ucapnya.

Dijelaskannya, program pendidikan untuk peningkatan SDM antara lain pelatihan seperti pelatihan kerja sampai pelatihan untuk peningkatan SDM ASN Pemprov Banten.

"Ada life skill, pelatihan-pelatihan. Misalkan anak-anak muda dilatih supaya keluar punya kepemimpinan, punya daya saing. Sehingga mampu bersaing dengan masyarakat yang lain untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup layak," ujarnya.

Terkait progres pembahasan anggaran TA 2021, kata dia, sampai kemarin baru sebatas merumuskan pokok-pokok pikiran antara DPRD Banten dengan Pemprov Banten. Pokok pikiran itu menuangkan konsep bagaimana aspirasi yang sudah disampaikan masyarakat bisa terakomodasi oleh APBD Banten.

"Aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui anggota dewan itukan bisa reses, bisa juga kalian (wartawan) datang ke ruangan, dan macam-macam, itu namanya aspirasi. Jadi kita enggak khusus bicara soal reses," ucapnya.

Pihaknya bersama Pemprov Banten belum sampai berbicara detail dan teknis terkait APBD Banten TA 2021.

"Belum bicara, lebih banyak bicara tentang rangka bangun penyusunan APBD 2021, masih ada tahapan forum konsultasi publik, Musrembang (Musyawarah Rencana Pembangunan), forum OPD, pokok pikiran DPRD, KUA PPAS, sampai dengan penyusunan APBD," tuturnya.

Sekda Banten Al Muktabar menuturkan, pokok pikiran yang dirumuskan bersama DPRD Banten berkaitan dengan pembangunan Provinsi Banten melalui APBD Banten 2021.

"Membangun bersama Provinsi Banten, karena DPRD punya basis input dari masyarakat dalam kerangka satu tahapan yang rutin dilakukan, reses yah. Karena beliau-beliau berdialog dengan masyarakat, nah itukan secara bottom up dokumen perencanaan untuk 2021," ujarnya.

Terkait peningkatan SDM pada TA 2021, ia mengatakan, koridornya tetap mengacu kepada lima fokus pembangunan Provinsi Banten, yaitu pendidikan, kesehatan, kemampuan ekonomi, reformasi birokrasi, dan infrastruktur.

"Lima hal itu bagian kisi-kisi pisau analisisnya. Bahwa pengembangan SDM menjadi bagian prioritas kita, udah lihat agenda pembiayaan untuk itu saat ini kita udah melampui mandat otoritas. Maka pada dasarnya hal seperti itu semua bagian pada konsen yang menjadi prioritas. Tapi besaran dan fluktuatifnya bergantung dari apa yang saat ini sedang menjadi agenda bersama dengan DPRD," ujarnya. (SN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah