Network
SERANG, (KB).- Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang Iwan Sunardi mengungkapkan, banyak perumahan di Kota Serang yang ditinggalkan pengembang. Di sisi lain, perumahan tersebut belum menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
Iwan mengatakan, selain ditinggalkan pengembang, pihaknya juga tidak mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai perumahan-perumahan yang ditinggalkan oleh pengembang.
"Sehingga, akan kami rutinkan untuk sosialisasi kepada masyarakat dan saat ini baru 30 persen fasos fasum yang sudah diserahkan dari 150 lebih perumahan," kata Iwan, Sabtu (25/7/2020).
Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang perumahannya sudah ditinggalkan oleh pengembang.
"Jadi kami sosialisasikan melalui tokoh masyarakat, termasuk lurah dan camat juga kami informasikan. Walau bukan pengembang tapi bisa oleh tokoh masyarakat sekitar dan diajukan kepada kami untuk penyerahannya (fasos fasum)," ujarnya.
Berdasarkan ketentuan, kata dia, penyerahan fasos fasum diserahkan setelah satu tahun pembangunan dan enam bulan pemeliharaan, baru kemudian diberikan kepada Pemkot Serang untuk pemeliharaan selanjutnya.
"Saat ini kendalanya memang pemahaman masyarakat, dan banyaknya perumahan yang baru dibangun. Jadi belum bisa diserahkan," ucapnya.
Pihaknya menargetkan tahun ini penyerahan fasos fasum perumahan di Kota Serang mencapai 50 sampai 70 persen. Dengan belum diserahkannya fasos fasum oleh pengembang, masyarakat penghuni perumahan pun merasa dirugikan dan terkena dampaknya, seperti jalan yang rusak dan fasilitas lainnya.
Sementara, Direktur Utama PT Mega Agung Sembada (MAS Group) salah satu pengembang perumahan di Kota Serang Suwandi Tio mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan fasos fasum kepada Pemkot Serang pada tahun lalu.
"Untuk itu (fasos fasum) kami sudah serahkan, bahkan wali kota pun merasa puas dan memberikan penghargaan kepada kami atas penyerahan aset tersebut," tuturnya. (Rizki Putri/YA)*
