Larangan Keluar Rumah Saat Magrib Ternyata Bukan Mitos, Ini Penjelasannya Dalam Hadist dan Secara Ilmiah

17 Februari 2022, 19:17 WIB
Ilustrasi. Larangan keluar saat Magrib ternyata bukan mitos, namun ada dalam hadist dan bisa dijelaskan secara ilmiah. /Pixabay

KABAR BANTEN-Terdapat salah satu larangan keluar rumah saat maghrib yang sering disampaikan orang tua, dan selalu teringat.

Namun tidak sedikit menganggap larangan keluar rumah saat maghrib yang disampaikan orang tua, sebuah mitos belaka.

Namun ternyata larangan keluar rumah saat maghrib yang disampaikan orang tua tersebut, ada dalam hadist Nabi.

Dalam sabdanya, Nabi SAW mengatakan bahwa ketika maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. 

Baca Juga: Mengapa Saat Magrib Dikatakan Pamali untuk Keluar Rumah, Ternyata Kata Habib Ja'far Berkaitan dengan Ini

Dalam hadist Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Jangan kalian membiarkan anak-anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam," (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).

Selain itu, juga dijelaskan dalam Sahih Muslim, Nabi bersabda:

"Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah. dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya."

Ternyata, hadist Nabi itu bisa dijelaskan secara ilmiah, seperti yang ditulis dalam sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS.

Buku berjudul The Science Of Shalat diterbitan Qultummedia itu menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. 

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. 

Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. 

Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

Baca Juga: Program Magrib Mengaji di Kota Serang, Hasan Basri: Bisa Tuntaskan Buta Huruf Hijaiyah

Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan.

Mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. 

Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehingga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.

Maka, ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat.

Namun beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke rumah kosong, dan beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk-duduk.

Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi, karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja.

Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tempat berlindung. 

Selain itu, setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. 

Baca Juga: Menunggu Beduk Magrib di Banten Selatan

Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler