Karena dulu, kedua bangunan itu berbentuk panggung.
Baca Juga: Dua Pemain Cilegon Lolos Seleksi RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad Turun Langsung Beri Semangat
Dalam lidah masyarakat Sunda, kata unggah sering diawali huruf “M”, sehingga lebih terkenal dengan sebutan “Munggah”.
Menjelang bulan puasa, orang Sunda mengartikan munggahan sebagai “Unggah kana bulan anu punjul darajatna” (naik ke bulan yang luhur derajatnya).
Baca Juga: Lagi Ngamar, Belasan Pasangan Bukan Suami Istri di Kabupaten Serang Diamankan
Yang dimaksudkan pula bagi orang yang menganut agama Islam bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah.
Sehingga munggahan bisa diartikan juga sebagai rasa syukur karena akan memasuki bulan yang penuh berkah.
Baca Juga: Ditempel Jayabaya di Lebak, Kapolri Ingatkan Masyarakat Jangan Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Sunda memiliki berbagai cara untuk melaksanakan tradisi munggahan tersebut.
Selain berkumpul sambil makan-makan, juga berkunjung ke makam para Ulama atau Keluarga dengan berziarah.