Setelah Ramadan dan Idul Fitri, Disunahkan Puasa Syawal Selama 6 Hari, Begini Penjelasan dan Keutamaannya

- 14 Mei 2021, 22:26 WIB
Tangkpan layar Instagram @buyayahya_albahjah. Buya Yahya menyampaikan bahwa umat muslim disunahkan melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari.
Tangkpan layar Instagram @buyayahya_albahjah. Buya Yahya menyampaikan bahwa umat muslim disunahkan melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari. /Instagram @buyayahya_albahjah

KABAR BANTEN - Setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat muslim disunahkan untuk menjalankan puasa Syawal atau setelah tanggal 1 Syawal.

Dilansir Kabar-Banten.com dari akun Instagram @buyayahya_albahjah, diriwayatkan dari Abi Ayyub RA, sesungguhnya Rasulallah bersabda, barang siapa berpuasa di bulan Ramadan kemudian ditambah 6 hari puasa Syawal, maka hal tersebut seperti orang berpuasa sepanjang masa.

Oleh karenanya, Buya Yahya menjelaskan bahwa setelah hari raya Idul Fitri yakni dari tanggal 2 hingga 7 Syawal, selama 6 hari disunahkan untuk puasa Syawal.

"Hari raya idul fitri tanggal 1 Syawal itu kan haram, nah setelahnya itu tanggal 2, 3, hingga 7 Syawal baru memulai puasa sunah, namun hal tersebut juga tidak harus langsung (berturut-turut setelah hari raya) yang penting kita ambil 6 hari di bulan Syawal," ujar Buya Yahya, seperti dikutip Kabar-Banten.com dari Instagram @buyayahya_albahjah, Jumat, 14 Mei 2021.

Baca Juga: Mau Bayar Puasa dengan Fidyah, Ini Kategori Orang yang Wajib Membayarnya

Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan bahwa memang puasa beriringan tersebut ada keutamaannya, lebih bagus lagi kalau mengikuti langsung setelah tanggal 1 Syawal, tanggal 2-7 berpuasa.

"Sebetulnya kupatan itu dirayakan setelah seseorang berpuasa 6 hari, itu hari kemenangannya. Sekarang hebat sudah gak puasa kupatan juga, alhamdulillah ada rezekinya," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya juga mencontohkan bahwasanya untuk berpuasa di bulan Syawal setelah melangsungkan hari raya Idul Fitri, sudah menjadi tradisi di salah satu daerah di Jawa Timur.

"Kalau tanggal 2 hingga 7 Syawal itu gak berpuasa, ya itu kayak melanggar di masyarakat," ungkap Buya Yahya.

"Semua orang pada berpuasa sehingga kegiatan di bulan Ramadan ini akan berlanjut di tanggal 2 hingga 7 untuk puasa Syawal, lalu kemudian ada ziarah kepada masyaikh setelah puasa 6 hari itu," lanjutnya.

Baca Juga: Saat Menggosok Gigi dan Selama Berpuasa Gusi Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya!

Untuk berpuasa selama 6 hari tersebut, Buya Yahya menjelaskan dirinya mengikuti mazhab dari Imam Asy-Syafi'i bahwa baik kalau seseorang menyambung dari tanggal 2 selama sampai 6 hari," ungkapnya.

Sementara Buya Yahya juga menjelaskan, perihal puasa Syawal tersebut, jika berdasarkan Mazhab Imam Malik, mereka menghindari untuk langsung berpuasa, bahkan kebalikan karena jangan sampai untuk membebankan orang.

"Sudah puasa 30 hari jangan sampai dibebankan jangan sampai bahwa orang menduga kalau ini wajib," ujarnya.

"Sahabat dari Maliki mereka tidak berpuasa dan dengan sengaja mereka menghindari agar jangan sampai diduga ini adalah beban kewajiban," ungkap Buya Yahya menambahkan.

Hal tersebut disebabkan karena orang awam yang baik hatinya tidak membedakan mana sunah mana yang wajib.

"Sunah pun dianggap wajib itu orang awam yang tulus," ujar Buya Yahya.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Instagram @buyayahya_albahjah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x