Arti dan Histori Dzulhijjah, Waktu Haji yang Termasuk Bulan Haram

- 4 Juli 2022, 11:17 WIB
Ilustrasi masjid tempat umat muslim melaksanakan salat Idul Adha
Ilustrasi masjid tempat umat muslim melaksanakan salat Idul Adha /Pixabay/Azamkamolov

Para ulama menyebutkan, nama “Dzulhijjah” terdiri dari kata “Dzu” yang berarti “pemilik” dan “Al hijjah” yang berarti “haji”.

Nama ini sudah digunakan sejak zaman Jahiliyah. Saat itu masyarakat Arab kuno sudah banyak melaksanakan haji, sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim.

Haji merupakan salah satu rukun Islam. Ibadah haji dilakukan di Mekkah dengan serangkaian ritual tertentu.

Karena itu, umat muslim di seluruh dunia berbondong-bondong menuju kota Mekah setiap tahunnya untuk melaksanakan haji.

Pelaksanaan ibadah haji juga diajarkan oleh Rasulullah, yang dilaksanakan di bulan-bulan Haji (Syawal, Dzulqa’dah, hingga 10 hari pertama Dzulhijjah).

Puncaknya, pelaksanaan haji ada di tanggal 9 Dzulhijjah. Ketika para jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arofah.

Baca Juga: Mengkaji Derajat Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah di Dzulhijjah 

Sejarah atau histori Ibadah Haji di Bulan Dzulhijjah.

Perintah haji awalnya diberikan kepada Nabi Ibrahim. Namun pelaksanaan ibadah haji mengalami banyak perubahan seiring berjalannya waktu. Karena itu, Allah kembali menurunkan perintah haji kepada Rasulullah.

Allah SWT berfirman, “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau dengan mengendarai unta yang kurus. Mereka akan datang dari segenap penjuru yang jauh” (QS.Al Hajj: 27).

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Youtube Islam Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah