Yudian Wahyudi: Intelektual PTKIN Fenomenal (Bagian I)

- 6 April 2020, 21:15 WIB
Fauzul Iman
Fauzul Iman /

 

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merupakan organisasi kolekium pendidikan di bawah Kementerian Agama terbesar di Indonesia. Bahkan, Azyumardi Azra berani mengatakannya paling besar di dunia. Bayangkan di hampir seluruh Indonesia telah berdiri universitas (UIN), Institut (IAIN) dan Sekolah Tinggi (STAIN).

Alumninya pun dalam berbagai bidang terkenal di seluruh lapangan kehidupan. Sejak mereka menjadi guru / dosen, guru besar, rektor, pemikir / cendekiawan, kepala kantor Kementerian, kiai / ulama / pimpinan pesantren, politisi, pengusaha, Ketua DPR RI hingga menteri atau pejabat setingkat menteri.

Di antara alumni PTKIN yang telah berdiri jabatan Ketua DPR RI adalah Dr. Ade Komaruddin (Alumni UIN / IAIN Syahid Jakarta). Nur Hidayat Wahid, Ketua MPR RI (Alumni IAIN / UIN Yogyakarta).

Adapun yang menteri adalah Drs. Syamsul Maarif, Menteri Komunikasi dan Informasi (Alumni IAIN Banjar Masin), Alwi Shihab Menteri Luar Negeri RI (Alumni IAIN / UIN Alauddin Makasar), alumni yang jabatan jabatan Ketua KPU Pusat adalah Prof. Dr. KH. Hafiz Anshori (Alumni IAIN / UIN Banjarmasin) dan yang jabatan jabatan setingkat menteri, Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi (Alumni IAN / UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta).

Sementara Profesor Mukti Ali adalah tokoh fenomenal yang pernah menjadi Menteri Agama. Ia bukan Alumni PTKIN tetapi tokoh / pemikir yang paling gigih dan berjasa dalam memperjuangkan suksesnya PTKIN. Prof Dr. Quraish Shihab mantan Rektor IAIN / UIN Syahid Jakarta, bukan alumni. Ia pernah menjadi Menteri Agama RI, tetapi ia sangat berjasa dalam membangun pemikiran konstruksi dan metodologi tafsir Alquran di lingkungan PTKIN.

Termasuk Prof.Dr.Harun Nasution (mantan Rektor IAIN / UIN Syahid Jakarta) yang bukan menteri tetapi cendekiawan legendaris sekaligus maestro pembaharu pemikiran Islam yang telah berhasil membesarkan nama PTKIN. Selain menteri dan pemikir PTKIN juga telah melahirkan pengusaha nasional yaitu Prof. Dr. Musa Asyari (Alumni IAIN / UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Prof. HC Dahlan Iskan (Alumni IAIN Samarinda).

Tanpa mengabaikan para tokoh fenomenal di atas yang sudah meminjamkan jejak kaki pencerahannya, tulisan sederhana ini akan mencoba bereksplorasi pemikiran Yudian Wahyudi yang baru ini namanya fenomenal dan terkenal setelah dilantik oleh Persiden RI Jokowi sebagai pejabat setingkat menteri, Kepala BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

Yudian Wahyudi (selanjutnya disebut Yudian) lahir di Balikpapan, 17 April 1960. Belajar di Madrasah Darut Ta'lim Kampung Damai, Balikpapan. Lulus SD di Balikpapan dan Termas tahun 1972/1973. Di Pesantren Termas, Pacitan dan Almunawir Kerapyak Yogyakarta lulus tahun 1978/1979. Sarjana Muda dan lengkap dicapai di Fakultas Syari'ah IAIN Kalijaga tahun 1982 dan 1987. BA bidang pengetahuan dicapai di Fakultas Filsafat tahun 1988 UGM.

Usai mengikuti pembibitan dosen di Semarang, Yudian melanjutkan program studi magister di Mc Gill University, Montreal, Kanada, 1993 dan berhasil mempertahankan tesis dengan judul, "Teori Hasbi Ijtihad dalam Konteks Fiqh Indonesia". Di perguruan tinggi yang sama, ia lulus meraih Ph.D Islamic Studies tahun 2002 dengan judul disertasi, “Slogan 'Back to the Quran and Sunna': A Comperative Study of Hasan Hanafi, Muhammad 'Abd al-Jabiri and Nurcholish Madjid ".

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x