Kisah Syekh Nawawi Al Bantani, Waliyullah Asal Tanara Banten yang Dikaruniai Seribu Karomah

- 12 Oktober 2023, 13:09 WIB
Kisah Syekh Nawawi Al Bantani, Waliyullah Asal Tanara Banten yang DIkaruniai Seribu Karomah
Kisah Syekh Nawawi Al Bantani, Waliyullah Asal Tanara Banten yang DIkaruniai Seribu Karomah /Tafsir Al-Qur'an /

Ia mendapat kesempatan untuk pergi ke Mekkah menunaikan ibadah haji di sana ia memanfaatkan waktunya untuk mempelajari beberapa cabang ilmu diantaranya adalah ilmu kalam bahasa dan sastra Arab, ilmu hadits Tafsir, dan ilmu Fiqh.

Setelah 3 tahun belajar di Mekkah ia kembali ke daerahnya tahun 1833 masehi dengan Khazanah ilmu keagamaan yang relatif cukup lengkap untuk membantu ayahnya mengajar para santri.

Syekh Nawawi telah mengajar banyak orang sampai kemudian karena karamahnya yang telah mengkilap sebelia itu. Beliau mencari tempat di pinggir pantai agar lebih leluasa mengajar murid-muridnya yang kian hari bertambah banyak.

Dan pada usia 15 tahun dia menunaikan Haji dan berguru kepada sejumlah ulama terkenal di Mekkah seperti Syekh Al Sambasy, Abdul Ghani Bima, Yusuf Sumbulaweni, Abdul Hamid Dagestani, Syekh Said Ahmad Nahrawi, Syaikh Ahmad Dimyati, Syekh Ahmad Zaini Dahlan, Syaikh Muhammad Khatib Hambali, dan Syaikh Junaid Al Betawi.

 

Akan tetapi guru yang paling berpengaruh adalah Syekh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syaikh Junaid Al Betawi dan Syekh Ahmad Dimyati, ulama terkemuka di Mekah.

Melalui ketiga Syekh inilah karakter beliau terbentuk, selain itu juga ada dua ulama lain yang berperan besar mengubah alam pikirannya, yaitu Syaikh Muhammad Khatib dan Syaikh Ahmad Zaini Dahlan ulama besar di Madinah.

Perjuangan dan nasionalisme selama 3 tahun bermukim di Mekkah, beliaua pulang ke Banten dan menyaksikan praktik-praktik ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan penindasan dari pemerintah Hindia Belanda.
Beliau melihat itu semua lantaran kebodohan yang masih menyelimuti umat.

Tak ayal gelora jihad pun berkobar dia keliling Banten mengobarkan perlawanan terhadap penjajah, tentu saja Pemerintah Belanda membatasi gerak-geriknya dia dilarang berkhotbah di masjid-masjid.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Riyo Fulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah