5. Status berhutang membuat pelakunya mendapatkan kehinaan di siang hari dan kegelisahan di malam hari
Umar bin Abdul Aziz berkata,
وأوصيكم أن لاتدا ينوا ولو لبستم العباء فإن الدّين ذلّ بالنهار وهم بالليل، فدعوه تسلم لكم أقداركم وأعراضكم وتبق لكم الحرمة في الناس ما بقيتم
"Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berhutang, meskipun kalian merasakan kesitan, karena sesungguhnya hutang adalah kehinaan di siang hari kesengsaraan di malam hari, tinggalkanlah ia, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tengah-tengah manusia selama kalian hidup."
Al-Munawi menjelaskan,
والكلام فيمن عصی با ستدا نته أما من استدان حيث يجوز ولم يخلف وفاء فلا يحبس عن الجنة شهيدا أو غيره
"Pembicaraan mengenai hal ini berlaku pada siapa saja yang mengingkari hutangnya. Adapun bagi orang yang berhutang dengan cara yang diperbolehkan dan dia tidak menyelisihi janjinya, maka dia tidaklah terhalang dari surga baik sebagai syahid atau lainnya."
As-Shan'anu juga menegaskan demikian, yaitu bagi mereka yang berhutang tapi berniat tidak mau melunasinya. Beliau berkata
Baca Juga: Palestina Tanah yang Didoakan Rosulullah dan Tanah Para Syuhada, Diharamkan Untuk Zionis Israel
ويحتمل أن ذلك فيمن استد ان ولم ينو الو فاء