"Jangan menyimpan dendam dan pembangunan itu menjadi komitmen bersama," ucapnya.
"Saatnya semua bersama-sama membangun bangsa, sesuai dengan kompetensinya," tuturnya menambahkan.
Prof Niam menyebut, perayaan Idulfitri yang dilaksanakan secara bersama ini merupakan ‘Amul Jamaah yakni tahun kebersamaan dan persaudaraan.
"Membangun rekonsiliasi nasional untuk bersama-sama membangun bangsa. Saatnya mengedepankan kebersamaan dan titik temu serta menurunkan ego," kata Guru Besar Ilmu Fikih UIN Jakarta ini.
Baca Juga: Sah, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024
Dirinya mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengesampingkan segala perbedaan. Hal ini semata-mata untuk kepentingan persatuan nasional.
"Persatuan dan persaudaraan adalah modal dasar kita untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tuturnya.***