Tekan Harga, Diskoperindag Jual Gula dan Bawang Putih Murah

- 5 Mei 2020, 12:30 WIB

SERANG, (KB).- Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang melakukan operasi pasar (OP) gula pasir dan bawang putih di Pasar Anyer, Kecamatan Anyer, Senin (4/5/2020).

Hal tersebut dilakukan untuk menyikapi tingginya harga dua jenis barang tersebut dan sudah sejak dua bulan terakhir belum pernah turun ke angka harga eceran tertinggi (HET).

Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang Abdul Wahid mengatakan, operasi pasar tersebut, dilakukan menyikapi harga gula dan bawang putih yang masih tetap tinggi. Bahkan, sampai saat ini belum pernah turun menyentuh HET.

"Kalau di pasaran sekarang gula Rp 17.000 per kilogram, bawang putih kisaran Rp 40.000 per kilogram. Kalau di sini gula Rp 12.500 per kilogram, bawang putih Rp 29.000 per kilogram. Disediakan sekitar 3 ton sekarang," katanya kepada Kabar Banten saat ditemui di Pasar Anyer.

Ia menuturkan, OP tersebut, dilakukan atas kerja sama dengan Polda Banten, Disperindag Provinsi Banten, dan PT ASB selaku distributornya, sedangkan untuk gula berasal dari Angels Products yang telah mendapat izin dari pemerintah untuk mengolah gula konsumsi.

"Ia diberikan tugas pemerintah untuk membantu mengolah gula konsumsi. Kalau selama ini (mengolah) rafinasi, itu tidak bisa dijual di pasaran, sekarang suruh ngolah rafinasi jadi konsumsi. Kalau bawang putih ini kami belum tahu (asalnya), mungkin mereka ambil di luar," tuturnya.

Setiap pembelian, ucap dia, per orang dibatasi hanya boleh maksimal 2 kilogram. Karena, jika tidak dibatasi orang yang memiliki uang banyak akan mengambil barang lebih banyak.

"Antusias masyarakat tinggi, karena ini harga sekarang tinggi, terus ini bulan puasa, ini juga nilai ekonomi lagi susah sekarang. Penjualan kami ada bantuan polisi, supaya tetap menerapkan social distancing," ujarnya.

Ia mengungkapkan, operasi pasar gula dan bawah putih akan dilakukan di delapan pasar se-Kabupaten Serang. Delapan pasar tersebut, yakni Anyer, Baros, Tirtayasa, Padarincang, Petir, Banjarsari, dan Kragilan.

"Sama satu lagi ditambah sama provinsi (lokasi pasarnya) kami lihat dulu kondisinya mana yang diperlukan," katanya.

Ia meyakini dengan adanya OP tersebut, harga gula dan bawang putih perlahan akan turun. Terlebih jika nanti semua impor gula dan bawang putih sudah masuk harga akan normal kembali.

"Karena diakui gula kami masih banyak impor dari Cina, bawang India, Cina, jadi pengaruh cukup besar terhadap gula di pasaran. Kalau impor sudah masuk baru harganya enggak tinggi amat," ujarnya.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Serang Titi Purwitasari mengatakan, dari delapan pasar tersebut, masing-masing diberikan porsi yang berbeda bergantung luas wilayah.

"Setiap pasar ada tiga sampai 5 ton disediakan. Kalau di sini ngajukan 5 ton dapatnya 3 ton," ucapnya.

Ia mengatakan, dari OP tersebut, yang menjadi sasaran utama bukan menekan harga, namun lebih kepada memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, kata dia, jika target menurunkan harga, saat ini masih banyak gula di pasaran yang dijual dengan harga Rp 18.000 per kilogram. Harga dua kebutuhan pokok tersebut, sejak sekitar dua bulan lalu belum pernah turun.

"Sekarang di distributor sudah enggak pegang, ini tinggal di pedagang. Gula dari Angels Poducts, kalau bawang putih ini sisa impor kemarin," ucapnya.

Sementara, seorang warga sekitar Hudriah senang dengan adanya operasi pasar tersebut. Sebab, selama ini harga gula di pasaran mencapai Rp 20.000 per kilogram.

"Kalau bawang putih kurang tahu. Ya senang ada barang murah, ini untuk konsumsi sendiri," tuturnya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah