Waspada! 5 Penyakit Ini Sering Dianggap Masuk Angin Padahal Berbahaya

12 Februari 2024, 12:35 WIB
Ilustrasi terkait 5 penyakit yang sering dianggap masuk angin padahal sangat berbahaya. /Tangkapan layar/YouTube Asupan Alami

KABAR BANTEN - Dalam dunia kedokteran modern memang penyakit masuk angin ini tidak dikenal, namun istilah masuk angin sendiri sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.

Biasanya orang-orang yang mengaku menderita masuk angin akan mengeluhkan sejumlah kondisi seperti nyeri otot, badan pegal-pegal, sakit kepala, perut kembung hingga batuk pilek.

Kiranya tidak begitu dianggap sebagai masuk angin hanyalah gejala myalgia atau istilah medis untuk kondisi pegal-pegal di otot tubuh.

Baca Juga: 7 Obat Herbal Untuk Kolesterol yang Disarankan dr. Zaidul Akbar

Namun, sayangnya terdapat sejumlah gangguan kesehatan yang lebih serius dan sering juga dianggap sebagai masuk angin dan akhirnya tidak ditangani secara tepat hingga rentan menimbulkan komplikasi berbahaya.

Lantas penyakit apa saja yang sering dianggap masuk angin yang perlu diwaspadai?

Sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube Asupan Alami, berikut ini adalah ragam penyakit yang sering dianggap masuk angin untuk diwaspadai:

1. Serangan Jantung

Bisa saja orang keliru menduga gejala serangan jantung sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.

Serangan jantung selama ini memang dikenal memiliki keluhan yang khas yakni sakit pada dada sebelah kiri.

Tapi malah disitulah letak permasalahannya, selain kemamapuan awam yang terbatas dalam menganalisis ciri khas penyakit jantung.

Variasi intensitas rasa sakit itu sendiri juga dapat mengecoh sebagian penderita serangan jantung memang menyampaikan keluhan khas serangan jantung yaitu nyeri dada kiri seperti terhimpit benda berat.

Rasa sakit itu juga bisa menjalar ke lengan dan punggung, tapi pada kenyataannya keluhan yang dialami oleh sebagian penderita lain tidak begitu khas.

Sebagai contoh rasa tidak enak pada ulu hati yang disertai dengan keringat dingin atau rasa tercekik di leher.

Dalam hal ini perlu dipahami bahwa serangan jantung atau dalam terminologi medis lebih dikenal sebagai Infark Midkart Akut (IMA) adalah penyakit akibat peradangan.

Dimana proses peradangan ini tidak hanya terjadi secara lokal di jantung, tapi juga secara sistemik, pada kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan temuan adanya beberapa tanda peradangan yang berkeliaran di dalam pembuluh darah.

Seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran sereal tipe protein CPR, peradangan itulah yang pada akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa lesu, pusing, tidak bertenaga, suhu tubuh meningkat, keluar keringat dingin, mual dan muntah.

Semua gejala tersebut kiranya kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.

Karena menduga itu para penderitanya pun kemudian hanya mengakses pengobatan sederhana seperti dengan kerokan atau sekedar minum obat pereda rasa sakit.

Padahal orang-orang tersebut membutuhkan penanganan medis yang lebih serius, jadi penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner PJK

2. Sakit Maag

Banyak juga orang yang sering keliru menganggap gejala sakit maag sebagai penyakit masuk angin yang biasa.

Padahal jika sakit maag ini tidak ditangani secara tepat, maka bisa berkembang menjadi penyakit Gastritis Kronis.

Ada beberapa komplikasi yang berhubungan dengan penyakit Gastritis Kronis ini seperti penyempitan Esofagus yang bisa menyebabkan sulit untuk menelan dan nyeri dada, Peritonitis, dinding lambung robek yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.

Untuk memastikan kondisi yang terjadi pada saat mengeluh masuk angin, anda akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter.

Berikut ini adalah beberapa gejala sakit maag yang bisa dikenali:

- Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada

- Merasa mual saat atau setelah makan

- Perut kembung dan terasa penuh

- Mudah kenyang

- Sering sendawa

- Intoleransi terhadap makanan berlemak

- Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit

- Naiknya asam lambung

- Penurunan berat badan

- dalam kondisi parah mual dan muntah biasanya akan terjadi secara terus-menerus

- Ditemukan tinja berwarna gelap atau mengandung darah

- Muntah darah

- Nyeri perut secara tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan

- Sulit bernapas

Baca Juga: Inilah 7 Cara Mencegah Masuk Angin Secara Alami

3. Rematik hingga gangguan organ dalam

Sakit punggung adalah kondisi yang sering dikeluhkan oleh seseorang ketika mengaku mengalami masuk angin.

Dimana sakit punggung tersebut diyakini dapat terjadi karena saraf pada punggung tertekan oleh angin atau gas yang berkumpul dalam tubuh.

Faktanya bahwa sakit punggung bagian kiri ataupun kanan dapat juga disebabkan oleh kondisi medis seperti rematik hingga adanya gangguan organ dalam ginjal, pankreas, usus besar atau rahim.

Untuk memastikan penyebab sakit punggung yang terjadi, anda bisa mengindentifikasi beberapa gejala lain muncul.

Misalnya penderita rematik biasanya tidak hanya akan merasakan nyeri pada bagian punggung saja, tapi juga pada bagian sendi lainnya seperti pergelangan tangan, pinggang dan kaki.

Sementara untuk penderita batu ginjal lebih cenderung mengalami nyeri yang menjalar dari punggung bagian samping hingga ke pangkal paha.

Selain itu, anda tentunya bisa juga segera mendatangi dokter untuk memastikan penyebab kondisi medis yang dianggap sebagai masuk angin.

Gangguan pada pencernaan dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit dan sensasi perih atau nyeri ulu hati.

Dimana gejala-gejala tersebut khususnya mual dan perut kembung juga sering dikatakan sebagai masuk angin.

Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam anta lain keracuan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan dan stres.

4. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA merupakan salah satu penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia dengan gejala demam, pilek, dan batuk.

Adapun penyebab ISPA ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun apabila penyakit ISPA ini tidak segera ditangani dan jika infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, mulai dari trakea dan saluran udara dalam paru-paru makan gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan konflikasi yang berbahaya.

Biasanya konflikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat dari paru-paru brhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah serta gagal jantung.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan penyebab masuk angin yang dialami.

5. Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD ataupun malaria juga termasuk salah satu penyakit yang sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia.

Keduanya sama-sama dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, namun sayangnya DBD dan malaria ini rentan dianggap juga sebagai masuk angin.

Baca Juga: Jangan Asal Merem Bukan Sehat Malah Jadi Penyakit, Ini Tips Tidur yang Baik Menurut Dokter

Hal itu menyebabkan penanganannya bisa jadi terlambat, DBD dan malaria bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.

Padahal jika tidak ditangani secara tepat, maka penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang serius hingga kematian.

Itulah informasi tentang 5 penyakit yang sering dianggap sebagai masuk angin padahal bisa berbahaya, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Asupan Alami

Tags

Terkini

Terpopuler