Dalam waktu yang beersamaan, Deok Im menjalani tantangan dari dayang senior untuk memberi penghormatan terakhir kepada jasad selir yang sedang disemayamkan.
Ia pun pergi seorang diri, sekalipun teman-temannya sangat mengkhawatirkannya. Karena saat itu gelap, Deok Im tersesat dan panik.
Beruntung, tak lama kemudian dia bertemu dengan putra mahkota yang saat itu mengaku sebagai teman putra mahkota.
Mereka berdua masuk ke dalam ruang tempat jasad selir disemayamkan. Putra mahkota sangat bersedih.
Deok Im menghibur putra mahkota yang terlihat menyesali perbuatannya. Ketika itu, tiba-tiba Raja dan rombongan masuk ke ruang persemayaman.
Deok Im membantu putra mahkota melarikan diri melalui jendela. Namun sayangnya, hanya putra mahkota yang bisa melarikan diri. Sementara, Deok Im memilih untuk tetap diam di ruangan itu.
Raja terkesan melihat Deok Im yang memberikan penghormatan kepada istrinya, sehingga mengajaknya berbincang dan menceritakan kisah hidupnya sebagai anak salah satu selir.
Raja pun memberikan Deok Im, sebuah buku yang membahas tentang pendidikan moral wanita.
Dayang senior mengatakan bahwa Deok Im bisa menjadi selir kerajaan karena kecantikan dan kecerdasannya.