Dengan memiliki konsep yang ditawarkan leluhur masyarakat Sunda dan Suku Baduy.
Leuit atau Lumbung Padi memiliki makna penting bagi keberlanjutan hidup manusia baik secara lahir maupun batin.
Leuit atau Lumbung Padi merupakan lumbung pangan tradisional khas masyarakat Sunda dan Suku Baduy yang bentuknya mirip dengan rumah panggung dan digunakan untuk penyimpanan berbagai jenis hasil pertanian seperti padi, jagung dan yang lainnya.
Cara penyimpanan padi tradisional di Leuit atau Lumbung Padi ini dipercaya oleh masyarakat Sunda dan Suku Baduy bisa membuat padi awet hingga 20 tahun.
Pada umumnya penyimpanan dalam satu Leuit atau Lumbung Padi bisa menyimpan hingga 1000 ikat padi atau 2,5 hingga 3 ton gabah.
Hingga saat ini masih ada beberapa desa yang menyimpan padi di Leuit atau Lumbung Padi seperti di Kampung Baduy atau di kampung-kampung adat Jawa Barat.
Leuit adalah bahasa Sunda untuk membahasakan lumbung pangan, bagi sebagian masyarakat adat Banten Kidul atau Suku Baduy Leuit sekedar tempat untuk menyimpan hasil pertanian.
Dimana keberadaan Leuit atau Lumbung Padi ini melambangkan kesuburan, kemakmuran, keberkahan, keselamatan dan rahayu.
Terdapat mitologi yang berkembang di masyarakat kasepuhan Suku Baduy yang percaya bahwa padi adalah jelmaan dari Nyi Pohaci atau Dewi Sri dan Leuit sebagai rumahnya.