Pengaruh Kemiskinan pada Perkembangan Otak, Dibuktikan oleh Ilmuwan, Begini Penjelasannya

- 12 Februari 2022, 14:34 WIB
Ilustrasi otak manusia. Kemiskinan juga berpengaruh pada perkembangan otak.
Ilustrasi otak manusia. Kemiskinan juga berpengaruh pada perkembangan otak. /pixabay.com/chenspec

KABAR BANTEN - Pengaruh kemiskinan pada perkembangan otak merupakan temuan pada penelitian dalam beberapa tahun belakangan ini.

Pengaruh kemiskinan pada perkembangan otak mengakibatkan IQ seseorang turun hingga 13 poin, terutama ketika memikirkan mengenai beban-beban finansial.

Beberapa universitas ternama seperti Harvard, Princeton, dan University of Warwick membuat penelitian pengaruh kemiskinan pada perkembangan otak, dan hasilnya bahwa kemiskinan bukan saja mengakibatkan seseorang harus berhadapan dengan kesulitan finansial, tapi juga kesulitan kognitif.

Pada penelitian lain yang diadakan oleh Kim Noble dari Columbia University, terhadap anak-anak dari keluarga berpenghasilan $25,000 (sekitar Rp332 juta) per tahun atau kurang, dan anak-anak dari keluarga berpenghasilan di atas $150,000 (sekitar Rp2 miliar).

Dari penelitian tersebut menyebutkan, bahwa anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah memiliki permukaan kortikal, lapisan luar otak yang berhubungan dengan bahasa, membaca, dan fungsi eksekutif yang terus tumbuh dan berkembang saat remaja hanya enam persen lebih sedikit dibandingkan anak-anak dari keluarga berpenghasilan besar.

Baca Juga: Pertanyaan 8 Teka Teki Lucu Tentang Binatang, Jawabannya Gak Bisa Ditebak, Yuk Main

Ternyata kemiskinan sangat berdampak buruk pada kemampuan mental anak, kemiskinan adalah kombinasi dari faktor-faktor yang saling terkait, stres, gizi buruk, kurang tidur, penyakit kronis, akses yang buruk ke layanan medis, kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan .

Kemiskinan juga menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik otak yang terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), serta batang otak.

Meskipun area subkortikal ini tidak secara langsung bertanggung jawab atas fungsi kognitif atau emosional tertentu, informasi yang masuk harus melewatinya untuk mencapai area otak yang terkait dengan fungsi tingkat tinggi.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x