Israel Sudah Terpojok Oleh Palestina! Inilah 7 Kondisi Tentara IDF yang Disembunyikan Kepada Dunia

- 14 Desember 2023, 11:45 WIB
Ilustrasi terkait kondisi tentara IDF atau Israel yang sudah mulai terpojok akibat konflik dengan Palestina.
Ilustrasi terkait kondisi tentara IDF atau Israel yang sudah mulai terpojok akibat konflik dengan Palestina. /Tangkapan layar/YouTube Jazirah Ilmu

KABAR BANTEN - Konflik yang terjadi antar Israel dan Palestina telah memasuki bulan ke dua sejak dimulai pada 7 Oktober 2023, banyak hal yang terjadi selama rentang waktu tersebut.

 

Namun desas desus pemberitaan antara kubu Israel dan Palestina masih ramai diperbincangkan oleh media.

Tak hanya Palestina, Israel dan tentaranya pasti mendapatkan dampak buruk dari peperangan yang terjadi.

Baca Juga: Aneh! Israel Melarang Rakyat Palestina Mengambil Air Hujan, Ternyata Karena Ini

Palestina dengan terangnya mengemukakan kepada media di dunia tentang seberapa banyak jumlah korban dari perang ini.

Tapi lain halnya dengan kubu Israel, mereka seperti menyembunyikan dampak yang terjadi selama perang pada dunia.

Pihak Israel terkesan menutup-nutupi, mungkin salah satu alasannya biar dunia tidak tahu kalau sebenarnya mereka lemah.

Berikut 7 kondisi kubu Israel yang coba disembunyikan kepada dunia, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Jazirah Ilmu:

1. Banyak tentara yang tewas

Berdasarkan data terbaru pada 30 November 2023 diketahui ada sekitar 2005 tentara Israel terluka, selain itu ada 287 orang yang masih dirawat dan 28 lainnya berada dalam kondisi yang kritis.

Tapi anehnya tidak ada berita berapa jumlah tentara Israel (IDF) yang tewas, hal ini dirasa tidak mungkin karena perang yang begitu besarnya tapi tidak ada satupun korban jiwa, data ini pun menjadi laporan resmi pertama yang dikeluarkan oleh pihak Israel yang dirilis oleh kementerian pertahanan sejak 7 Oktober 2023.

Sedangkan dalam keterangan berbeda ada 388 tentara Israel yang telah tewas sejak perang dimulai, jika kabar tersebut benar maka jumlah tentara Israel yang mati bisa saja lebih banyak dari saat ini.

Mengingat berita itu dirilis pada tanggal 21 November 2023, meski Israel berhasil menggempur dan membombardir jalur Gaza ternyata ada banyak yang harus mereka bayar tidak terkecuali nyawa yang menjadi taruhannya.

2. Ribuan tentara Israel atau tentara IDF mengalami cacat dan gila

Perang Israel dan Palestina pecah menyusul peningkatan eskalasi di Timur Tengah.

Dimulai dari operasi badai Al Aqsha setidaknya dilaporkan kurang lebih 12.000 orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka dan adapula yang disandra.

Israel dan Zionisnya terus menerus membombardir jalur Gaza sehingga korban terus berjatuhan dari warga sipil Palestina.

Namun satu hal yang luput adalah kondisi tentara Israel yang lebih buruk dari apa yang kita pikirkan sekarang.

Organisasi Peterpan penyandang disabilitas angkatan darat Idan Kleiman mengungkapkan: "sekitar 1600 tentara Israel menderita cacat fisik sejak serangan dimulai hingga hari gencatan senjata".

Kepada ARMI Radio dia mengungkapkan ribuan tentara Israel juga menderita gangguan mental pasca trauma akibat perang melawan Hamas Palestina.

Selain itu setidaknya ada 400 tentara yang masih dirawat di rumah sakit, melihat dampak nya pada tentara bisa dibayangkan bagaimana mengerikan nya Medan perang di Gaza.

Baca Juga: Dosakah Menggunakan Harta dari Hasil Temuan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

3. Terjadi konflik internal

Setelah perang berkecamuk banyak hal yang harus dikorbankan dan satu persatu kekacauan terjadi di dalam tubuh militer Israel (IDF) itu sendiri.

Belum lama ini perpecahan digaris komando tentara Israel atau IDF terjadi setelah adanya pemecatan kepada 2 perwira militer di IDF, kedua perwira tersebut juga dipecat lantaran melarikan diri bersama pasukannya dari medan perang di jalur Gaza bagian utara.

Berawal dari sini proses kemudian dilayangkan Al hasil sekitar setengah dari tentara di kompi militer menolak untuk kembali dalam pertempuran di Gaza melawan Hamas Palestina.

Adapun alasan itu karena komandan batalion tersebut mengajak puluhan pasukannya untuk kabur dan memberontak perintah pimpinan utama mereka setidaknya ada 2000 tentara Israel dideteksi memilih kabur dari medan perang, mereka tidak mau menuruti perintah komandan perang dan memilih untuk menyelamatkan diri, carut marut di tubuh pasukan Israel atau IDF pun berlanjut.

Selain banyaknya pasukan yang memilih kabur dan menolok perang di jalur Gaza, laporan terpisah dari otoritas penyiaran Israel atau IBA menyebutkan setidaknya 8 tentara IDF tewas akibat ditembak sesama tentara Israel dalam seminggu terakhir.

Meski demikian fakta-fakta kekacauan di internet pasukan Israel ini sebisa mungkin disembunyikan agar tidak mempengaruhi tentara Israel lainnya.

4. Kehilangan banyak Alutsista

Brigade Al Qassam dalam sebuah pernyataan di telegram mengungkapkan telah menghabiskan tentara hingga menghancurkan alutsista Israel pada 19 November 2023.

Selain itu 29 kendaraan militer Israel di beberapa wilayah jalur Gaza tak luput dari sasaran Hamas Palestina.

Brigade Al-Qassam juga menyatakan bahwa mereka juga menargetkan kendaraan militer Israel di selatan, begitupun pangkalan militer telm di Gurun Negez yang juga ditargetkan dengan serangan roket.

Kemudian pada 26 November 2023 disebutkan 335 kendaraan militer Israel hancur, kendaraan militer Israel rusak atau hancur termasuk mobil berlapis baja, tank, helikopter, bus dan lainnya dilaporkan dalam konflik yang terjadi di jalur Gaza Israel dan Libanon selatan.

Sementara laporan sebelumnya yang berdasar pada citra satelit di jalur Gaza Utara 88 kendaraan lapis baja dan tank militer rusak parah atau hancur akibat tembakan senjata anti tank yang dilakuka unit kecil pejuang Hamas.

Pengamat pertahanan yang memantau situasi di Gaza menyatakan bahwa angka ini merupakan 23 persen dari 383 kendaraan lapis baja yang terdeteksi beraksi di Utara jalur Gaza.

5. Anggaran militer Israel membengkak

Pemerintah Israel telah mengesahkan revisi anggaran tahun 2023 yang mempertahankan pengeluaran diskresioner untuk sekolah-sekolah agama dan prioritas lainnya yang diminta oleh mitra koalisi.

Di sisi lain semua anggota partai oposisi Benny Gantz yang tergabung dalam pemerintah untuk menjalankan perang memberikan suara menentang anggaran yang di revisi.

Sikap pemerintah Israel ini lantas mengundang kemarahan dari para investor dan banyak ekonom terkemuka mereka mendesak agar Benyamin Netanyahu dan para sekutunya untuk segera sadar dan menghentikan pembiayaan apapun yang tidak penting untuk perang.

Gebermur Bank Central Israel Amir Yaron dalam keterangannya pada 27 November lalu mengatakan:"pemerintah harus menunjukkan komitmen nya pada tanggung jawab fiskal dengan keputusan-keputusan penting untuk mengurangi pengeluaran yang kurang penting".

Devisit anggaran ditetapkan sebesar 3,7 persen dari PDB, hampir 1 persen lebih tinggi dari pada yang diantisipasi pada malam menjelang perang Bank Central Israel memperkirakan biaya keseluruhan perang sebesar 53 milyar USD atau 816 triliun rupiah yang terbesar didanai dari utang pemerintah.

6. 3 Jendral Israel dikabarkan tewas

Kabar tewasnya 3 Jendral Israel tengah ramai diperbincangkan hal ini bermula ketika akun x@avolanza merilis sejumlah nama yang disebut tewas dalam perang melawan sayap militer Hamas, akun ini cukup terpercaya sebab sudah terverifikasi dan memang terpantau rutin menyiarkan perkembangan perang Israel dan Palestina.

Adapun ke 3 Jendral Israel zionis yang tewas itu diantaranya adalah Kemil Baram dari Septi unit Yepam atos dan Apihai Ojer dari logistik asisten unit.

Meski demikian pasukan pertahanan Israel atau IDF tidak mengkonfirmasi kabar tersebut, pada dasarnya IDF dalam sebuah keterangan pada 22 November lalu mengklaim pasukannya telah mengebom daerah Jabala dalam beberapa hari terakhir.

Tentara Israel juga mengklaim telah menghancurkan 3 pintu masuk terowongan yang berisi anggota Hamas serta peluncur roket di daerah tersebut.

Sebaliknya juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah mengatakan:"serangan oleh pasukan Brigade Al-Qassam gencar dijalankan menggunakan rudal al-Yassin 105, Shawaz dan roket tandem 85".

7. Bersiap lancarkan serangan selanjutnya

Bahkan ketika dunia berharap genjatan senjata akan berlangsung selamanya, Benyamin Netanyahu muncul dengan pernyataan mengejutkan dia tanpa ragu mengumumkan rencana untuk melanjutkan perang setelah selesai genjatan senjata ini.

Baca Juga: Indahnya Islam, Hanya Melalui Makan dan Minum Bisa Mendapat Pahala

Panglima militer Israel dalam sebuah pernyataan midle east monitor pada 29 November 2023 menyetujui rencana untuk melanjutkan operasi darat di Gaza.

Herzog Halevi kepala staf umum IDF mengadakan sesi untuk menyetujui rencana pertempuran tahap selanjutnya di markas komando selatan.

Itulah 7 kondisi tentara Israel sudah mulai terpojok melawan Hamas atau pejuang-pejuang Palestina, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x