6 Kain Tradisional Indonesia, Berikut Ciri Khas dan Pembuatannya

28 Februari 2024, 09:00 WIB
Proses pembuatan kain. /Tangkapan layar laman ditsmp.kemdikbud.go.id/

KABAR BANTEN - Pernahkah kamu melihat kain tradisional? ternyata membuat kain tradisional itu tidak mudah.

Proses membuat kain tradisional cukup lama untuk menghasilkan kain yang luar biasa.

Kain tradisional tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya dan sejarah yang di dalamnya.

Baca Juga: Kain Tenun Baduy, Bukti Ketaatan Perempuan Suku Baduy Terhadap Adat

Proses pembuatannya yang memerlukan keterampilan khusus dan detail motif yang unik membuat setiap kain memiliki keindahan tersendiri.

Berikut 6 kain tradisional yang ada di Indonesia, dikutip Kabar Banten dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id :

1. Songket Sambas

Songket Sambas merupakan kerajinan tenun khas masyarakat Melayu di Sambas, Kalimantan.

Sejak zaman Sultan Sulaiman memerintah di kerajaan Sambas, kerajinan tenun songket telah menjadi bagian dari warisan budaya mereka.

Songket Sambas memiliki ciri khas berupa benang emas, pinggiran putih yang tidak terkena tenunan, motif campuran unsur China dan Islam, serta motif pucuk rebung yang khas.

Proses pembuatannya rumit dan membutuhkan keahlian khusus, namun sebanding dengan keindahan kain yang dihasilkan dengan warna-warnanya yang cerah seperti merah manggis, oranye, dan hijau.

2. Kain Jomok

Kain Jomok berasal dari suku Dayak di Kalimantan Timur. Kain ini bisa dikatakan unik karena terbuat dari kulit kayu. 

Meski proses pembuatannya yang sederhana, namun dapat menghasilkan kain yang kuat dan tahan lama.

Bahan kainnya berasal dari pohon Jomok, yang memiliki akar tunggang berkulit tebal.

Meskipun awalnya hanya digunakan oleh suku Dayak dengan penggunaan terbatas, kain Jomok tetap diproduksi hingga sekarang.

3. Songket Pandai Sikek

Nagari Pandai Sikek di Minangkabau, Sumatera Barat, merupakan sentra utama kain tenun khas Minangkabau.

Songket Pandai Sikek dikenal dengan penggunaan benang emas dan perak yang membuatnya mewah.

Proses pembuatannya memerlukan keterampilan khusus dan diwariskan secara turun-temurun.

Lama tidaknya pembuatan suatu tenun songket, selain bergantung jenis pakaian yang dibuat, ukuran, kehalusan, dan kerumitan motif songketnya.

Semakin halus dan rumit motif songketnya maka akan semakin lama pula pengerjaannya.

4. Songket Palembang

Songket Palembang terbagi menjadi lima jenis, seperti Lepus, Tabur, bunga-bunga, Tretes Mender, dan Limar.

Songket Palembang kaya akan motif dan hiasan benang emas, seperti motif bunga mas dan bunga pacik.

Proses pembuatannya melibatkan keterampilan menenun yang diturunkan secara turun-temurun.

Hiasan benang emasnya menyebar merata sehingga menghasilkan kain yang memiliki kesan mewah dan mahal.

5. Kain Tating

Kain Tating merupakan pakaian adat yang dikenakan oleh perempuan Dayak Desa. Biasanya digunakan di pinggang hingga menutupi hingga betis atau setengah betis.

Kain Tating memiliki hiasan berupa tating yang berjuntai di kain tenun atau kain bulus. Hiasan lainnya termasuk tulang kain, jamang, tenggak marik, dan kalai.

Penggunaan kain Tating pada setiap acara adat di Dayak Desa memiliki aturan tertentu, misalnya letak hiasan kain harus tepat untuk menghindari kesialan.

6. Kain Batik Besurek

Besurek memiliki arti "bersurat" atau "tulisan" dalam bahasa Melayu Bengkulu. Batik Besurek merupakan hasil dari pengaruh para pedagang Arab dan pekerja India pada abad ke-17.

Catatan sejarah lainnya menyatakan bahwa kain besurek di Bengkulu bermula sejak hijrahnya pahlawan Pangeran Sentot Alibasyah beserta keluarga dan pengikut-pengikutnya ke Bengkulu.

Baca Juga: 5 Motif Batik Nusantara Beserta Filosofinya yang Perlu Diketahui

Hal tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa para pemakai dan pengrajin Kain Batik Besurek sebagian besar berasal dari keturunan Pangeran Sentot Alibasyah.

Nah itu tadi informasi mengenai 6 kain tradisional yang dimiliki oleh Indonesia dengan dibuat melalui keterampilan khusus sehingga menghasilkan kain yang luar biasa.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: ditsmp.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler