'Kudeta Demokrat' Seret Lingkaran Istana, AHY Pangkat Mayor Bernyali Jenderal, Ini Peringatan untuk Moeldoko?

- 1 Februari 2021, 23:20 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan usai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan usai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. /MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

KABAR BANTEN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap upaya kudeta Demokrat yang melibatkan pejabat sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau lingkaran istana.

Gerakan politik yang menyeret pejabat di lingkaran istana itu, disebutnya ingin merebut kekuasaan pimpinan Demokrat secara inkonstitusional.

Pernyataan tersebut disampaikan AHY, setelah menggelar rapat khusus jajaran pimpinan atau commander's call, Senin 1 Februari 2021. Keterangan pers AHY yang menggegerkan istana tersebut, menyikapi perkembangan situasi terkini di kantor DPP Demokrat.

 Baca Juga: Menunggu Konsolidasi Cibeber dan Jombang, Antara Pemimpin Baru dan Pendahulu, Helldy Agustian Siap Temui Iman

Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengungkap lingkaran istana tersebut adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang berencana mengambil alih kepemimpinan AHY dan mengkudeta Partai Demokrat. 

 Baca Juga: 272 Penjabat Jadi Jatah Partai, Pilkada dan Pemilu 2024 Dicurigai, Andi Arief : Mudah-Mudahan Ini Tak Terjadi

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief dikutip dari akun witter pribadinya @Andiarief_.

 Baca Juga: Ramai Soal Pajak Pulsa, Menteri Keuangan Bereaksi, Sri Mulyani Beri Penjelasan

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Ossy Dermawan mengungkapkan bahwa nyali AHY yang berpangkat Mayor, bisa melebihi Jenderal jika partai yang dipimpinnya diganggu.

 Baca Juga: Pemkab Lebak Gelar Musrenbang RKPD 2022, Bahas Kewenangan Jalan Poros Desa, Iti Octavia Jayabaya Sampaikan Ini

AHY yang saya kenal. Pangkatnya hanya “Mayor”, tapi nyalinya bisa jadi melebihi “Jenderal” kalau ada yg mengganggu partai yg dipimpinnya,” katanya, dikutip KabarBanten.com dari akun Twitter pribadinya @OssyDermawan.

 

Dia juga mengingatkan pihak yang menuding AHY baperan, untuk berhati-hati dalam memberi komentar jika belum memahami secara utuh persoalannya. Urusan internal partai, kata dia, merupakan urusan partainya.

 Baca Juga: Resmikan Bank Syariah Indonesia, Presiden Jokowi Ungkap Capaian Perbankan Syariah

Namun berdasarkan fakta, dia mempertegas bahwa pengambilalihan tersebut melibatkan pihak eksternal yang merupakan lingkar kekuasaan dan tidak mungkiun pihaknya hanya terima nasib dan dan diam.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Twitter @Andiarief_ Twitter @OssyDermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah