Network
KABAR BANTEN - Kabupaten Lumajang menjadi lokasi pilot project model pengembangan wilayah terpadu dengan basis Hutan Sosial yang melibatkan Kementerian atau lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai leading sektor.
Luas lahan Hutan Sosial yang dijadikan pilot project seluas 4.189 hektar. Ada 5 sub-program yang dikembangkan pada areal pengembangan perhutanan sosial seluas 4.189 Hektar.
Pertama, yaitu program Agrosilvopastura, integrasi agroforestry dan ternak. Kedua, program Agro Industri, mengembangkan industri lokal diantaranya kopi, susu sapi, kripik pisang, dan kripik talas.
Baca Juga: Kabar Gembira!, Tiga Perusahaan Asal Jepang akan Relokasi Pabriknya ke Indonesia
Ketiga, program ekowisata dalam satu sistem wisata yang mencakup Spot-Wisata lokal Siti Sundari, Ranu Pani, Agrosari, dan Glagaharum. Keempat, program pemulihan ekosistem kawasan Danau Ranu Pani berbasis agrikultur. Kelima, pemberian akses Hutan Sosial, redistribusi lahan, dan penataan pemukiman di kawasan hutan.
"Yang paling penting dari program ini yaitu masyarakat mendapatkan status legal dalam mengusahakan lahan di dalam kawasan hutan," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang dikutip KabarBanten dari akun Instagram @siti.nurbayabakar, Minggu, 28 Februari 2021.
Baca Juga: Beri Kado Hari Jadi Kota Tangerang, UMT Gratiskan Biaya Pendaftaran
Menurut dia, mendapatkan status legal, tentu saja dengan aturan dan prinsip-prinsip kelestarian alam.
"Ke depan, areal Hutan Sosial akan terus ditata agar lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, untuk sasaran pembangunan yang semakin mendekatkan masyarakat terhadap kesejahteraan," ujarnya.
