Sehingga, kalau ingin mengurai suatu permasalahan alangkah baiknya permasalahan itu dirunut sampai tingkat keluarga atau menganalisis penyebab masalah ditingkat keluarga.
“Itulah makanya pendataan keluarga itu menjadi bagian yang penting sekali untuk memotret keluarga dan BKKBN bertangungjawab untuk menciptakan keluarga yang berkualitas. Karena visinya BKKBN adalah membangun keluarga yang berkualitas,” ujar Hasto Wardoyo.
Baca Juga: 2021, BKKBN Lakukan Pendataan Keluarga dan Penanganan Stunting
Ia mengungkapkan, Pendataan Keluarga bertujuan untuk memotret kondisi keluarga Indonesia terkini demi membangun keluarga yang berkualitas.
“Pendataan Keluarga untuk memotret kondisi keluarga dan menjadi alasan BKKBN melakukannya sesuai dengan tujuan untuk membangun Keluarga Berkualitas. Selain itu, data yang dikumpulkan BKKBN dalam Pendataan Keluarga 2021 juga akan digunakan dalam penanganan stunting di Indonesia,” ujar Hasto Wardoyo.
Ia menegaskan, BKKBN tidak akan bisa memperbaiki keluarga Indonesia menjadi lebih berkualitas jika tidak mengetahui potret keluarga saat ini.
Perbedaan Pendataan Keluarga dengan informasi statistik lain yang sudah beredar, kata dia, yakni data yang didapat bersifat mikro.
"Mikro itu potret satu persatu, jadi satu keluarga terpotret dengan baik by name dan by address. Kemudian, Pendataan Keluarga tahun ini, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ," ujar Hasto Wardoyo.
Baca Juga: Daerah Diminta Ikut Serta, Presiden Jokowi Tunjuk BKKBN Tangani Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Drs. Aan Jumhana, M.Si menyampaikan bahwa dalam melaksanakan Pendataan Keluarga 2021 di Provinsi Banten, pihaknya akan mengerahkan tenaga pendukung di antaranya perangkat kecamatan, perangkat desa, warga dan lainnya.