Benua Australia Tabrak Indonesia, Lempeng Bumi Bergerak, Picu Gempa Hingga Magnitudo 8 dan Berimbas Tsunami

- 29 Juni 2021, 15:56 WIB
Infografis gerakan subduksi Lempeng Indo-Australia yang secara konstan menabrak Lempeng Sunda.
Infografis gerakan subduksi Lempeng Indo-Australia yang secara konstan menabrak Lempeng Sunda. /Tangkapan layar twitter @Jogja_Uncover

KABAR BANTEN - Pergerakan lempeng bumi sulit diyakini oleh orang awam, lantaran lajunya yang sangat lamban dan tak terlihat.

Namun di dasar Danau Thingvallavatn, Islandia, ada bukti nyata yang menandakan jika lempeng bumi memang tengah bergerak secara konstan.

Adanya retakan di dasar Danau Thingvallavatn yang semakin menganga ini, meyakinkan para ilmuan geologi jika lempeng bumi terus bergerak dan menyebabkan wajah bumi akan berubah.

Dilansir dari Wikipedia, sejak abad ke-20 telah muncul teori pergeseran benua akibat pergerakan dari lempeng bumi.

Teori tektonika lempeng ini dikembangkan untuk memberikan penjelasan adanya bukti-bukti pergerakan skala besar litosfer bumi.

Termasuk di antaranya Lempeng Indo-Australia yang menabrak Lempeng Sunda.

Baca Juga: Lempeng Indo-Australia Kembali Tabrak Lempeng Sunda, Sebabkan Selatan Yogyakarta Bergetar M5,1

Dijelaskan Mitigasi Geortimus melalui akun twitter @Jogja_Uncover, laju Lempeng Indo-Australia berkecepatan 5-6 sentimeter pertahun.

Ini diyakini para ilmuan geologi sebagai tanda mendekatnya benua Australia ke arah Indonesia.

Meskipun proses ini akan memakan waktu jutaan tahun, namun pergerakan lempeng bumi ini akan meninggalkan jejak bencana.

Yakni berupa gempa teknonik yang berpotensi berkekuatan hingga magnitudo 8, serta gelombang tsunami sebagai imbasnya.

Gerak Lempeng Indo-Australia menuju Lempeng Sunda sendiri dinamakan konvergen.

Titik pertemuan dua lempeng ini disebut Sunda Megathrust, dimana sepanjang tahun rentetan gempa tektonik berskala beragam muncul di area itu.

Baca Juga: Lempeng Indo-Australia Bergerak ke Arah Utara, di Kedalaman Pulau Ini Ditemukan Slab, Begini Penjelasan BMKG

Namun, jenis gerakan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Sunda, berbeda dengan Lempeng Eropa dan Lempeng Amerika.

Dua lempeng benua ini menjauh satu sama lain, gerakan lempeng bumi ini disebut divergen.
Bukti gerakan divergen ini terlihat di dasar Danau Thingvallavatn, Taman Nasional Thingvellir, Islandia.

Dasar danau ini retak dan terus melebar setiap tahunnya, ilmuan geologi memberi retakan itu Silfra.

Tidak hanya membentuk retakan, gerakan divergen Lempeng Eropa dan Lempeng Amerika ini juga membentuk lembah-lembah di Islandia.

Saat ini, retakan Silfra di Danau Thingvallavatn tengah populer sebagai spot menyelam dan snorkeling.

Baca Juga: Lempeng Indo-Australia Tabrak Lempeng Sunda, Picu Gempa Bumi dan Kemunculan Gunung Api, Segini Kecepatannya

Sebab, selain lokasinya di celah benua, air danau yang berasal dari gletser mencair tersebut jernih.

Ada tiga lokasi penyelaman utama, yakni Silfra Hall, Silfra Cathedral dan Silfra Lagoon.
Cathedral adalah celah sepanjang 100 meter atau 330 kaki dengan jarak pandang hampir dari ujung ke ujung.

Dangkal di titik masuk dan di ujung celah, Silfra turun ke kedalaman maksimum 63 meter atau 207 kaki.

Namun menyelam ke kedalaman ini jarang dilakukan karena memerlukan keterampilan teknis menyelam.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Twitter @jogja_uncover


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x