Selat Sunda Sedang Retak Menjauh, Jejaknya Ada di Gempa Swarm Teluk Semangko, Merak-Bakauheni Hati-hati!

- 3 Juli 2021, 13:46 WIB
Infografis gerakan retak menjauh di dasar laut Selat Sunda.
Infografis gerakan retak menjauh di dasar laut Selat Sunda. /Tangkapan Layar Twitter @DaryonoBMKG

Lalu Jumat 1 Juli 2021, BMKG mencatat frekwensi gempa swarm Teluk Semangko semakin tinggi sebanyak 212 kali gempa.

"Hingga Jumat 1 Juli 2021 pukul 19.00 WIB petang ini, BMKG mencatat 212 kali gempa swarm di Teluk Semangko, Tanggamus, Lampung," kata Daryono melalui Twitter @DaryonoBMKG.

Getaran tertinggi tercatat terjadi pukul 08.50 WIB, gempa berkekuatan M4,6 terjadi akibat lempeng bumi di dasar laut Teluk Semangko bergerak secara oblique dominan normal.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Pikirkan Ini Sebelum Tutup Usia, Menag Doakan Keluarga Diberi Keikhlasan

"Hasil analisis mekanisme sumber gempa signifikan pada Jumat 1 Juli 2021 pukul 08.50 WIB. Kekuatan gempa M4,6 memiliki mekanisme sumber oblique dominan normal (kombinasi geser dan turun)," ujar Daryono.

Teridentifikasinya sesar normal di zona gempa swarm Teluk Semangko, Tanggamus, Lampung, kata Daryono, mengokohkan pendapat para peneliti bahwa sebagian besar wilayah Selat Sunda berada dlm rezim ekstensi atau zona pemekaran.

Baca Juga: 5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Perut Kosong, Salah Satunya Hindari Kopi

"Khusus di Zona Teluk Semangko, terbentuk Transtensional Basins (pergeseran lempeng bumi pada cekungan)," tuturnya.

Proses Selat Sunda tengah dalam proses retak menjauh, ternyata telah dikupas oleh Peneliti Geologi dari LIPI Maruf M Mukti.

Ini tertuang pada karya ilmiahnya, yang berjudul 'Structural style and depositional history of The Semangko Pull Apart Basin in the Southeastern Segment of Sumatra Fault Zone'.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x