Stop Bullying! Bisa Sebabkan Depresi pada Korban Bahkan Keinginan Bunuh Diri

- 29 Juli 2021, 12:49 WIB
Ilustrasi korban bullying
Ilustrasi korban bullying /Pixabay.com/Pixabay/Anemone123

KABAR BANTEN - Bullying adalah segala bentuk tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang.

Bullying bentuk prilaku yang ditujukan untuk menyakiti seseorang. Baik secara fisik maupun mental.

Bagi sebagian orang, bullying masih dianggap sebagai becandaan atau guyonan belaka. Padahal, efeknya bisa menyebabkan gangguan mental pada korbannya seperti depresi bahkan dalam kasus serius bisa menyebabkan keinginan bunuh diri.

Baca Juga: Gak Disangka, Rizki Febian Pernah Jadi Korban Bullying

Jangan sepelekan perkara bullying. Pada remaja, bullying merupakan pintu masuk bagi berbagai gangguan kesehatan mental seperti depresi hingga keinginan bunuh diri.

Data global dari WHO (World Health Organization) pada 2018 menunjukkan, masalah bunuh merupakan penyebab kematian terbanyak pada kelompok usia 15-29 tahun.

Pelaku Bullying biasanya seorang yang memiliki masalah keluarga, stress atau pernah mengalami trauma dimasa lalu.

Dalam satu kasus mereka yang pernah menjadi korban bullying (diintimidasi), lebih berpeluang menjadi pelaku bullying.

Baca Juga: Malam Ini, Leo-Daniel Lawan Unggulan Pertama, Netizen: Doakan Terbaik, Kalah Jangan Di-Bully

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari Instagram resmi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak @kemenpppa menjelaskan jenis bullying, dampak bullying dan pencegahan bullying.

Dampak Bullying pada Korban

  • Rendahnya rasa percaya diri.
  • Munculnya perasaan marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian dan terisolasi dari lingkungannya.
  • Menyebabkan depresi bahkan timbul perasaan ingin bunuh diri.
  • Korban bullying sulit percaya kepada orang lain.

Dampak Bullying pada Pelaku

  • Pelaku tidak memiliki empati dan cenderung bersikap agresif.
  • Pelaku bullying merasa menindas orang yang lemah merupakan hal yang biasa.
  • Timbul perasaan bahagia, bangga dan puas ketika berhasil membully.
  • Bisa menimbulkan prilaku tindakan kriminal atau kekerasan lainnya.

Mencegah tindakan bullying perlu dilakukan secara bersama-sama, khususnya perlu peranan orang tua dalam mencegah bullying.

  • Orang tua harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan anak, karena biasanya korban bullying tertekan dan takut untuk bercerita.
  • Orang tua harus membantu lonjakan kemarahan dan agresi yang dirasakan anak.
  • Orang tua membantu menghidupkan kembali harga diri dan membantu anak untuk tidak mengingat kembali masa lalu dan membenci dirinya sendiri.
  • Orang tua harus menunjukan rasa kasih sayang kepada anak untuk menumbuhkan perasaan diterima, dihargai dan dicintai.

Baca Juga: Ternyata Mudah, Bikin Anak Lebih Tangguh Hadapi Perundungan, Begini Caranya

Untuk korban bullying harus tetap percaya diri, berfikir positif dan hadapi dengan berani serta jangan menarik diri dari lingkungan sosial, tetaplah berbaur dengan teman-teman. Simpan semua bukti bullying agar bisa dilaporkan untuk ditindaklanjuti.

Jika Anda melihat tindakan bullying di sekitar Anda maka pastikan jangan diam, cobalah untuk melerai dan mendamaikan.

Dukung korban bullying agar kembali percaya diri dan bertindak positif. Bicaralah kepada orang terdekat pelaku bullying agar bisa diberikan perhatian dan pengertian.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @kemenpppa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x