KABAR BANTEN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta penyedia angkutan (transportasi) penyeberangan tidak menyepelekan informasi cuaca yang rutin dikeluarkan.
Informasi cuaca tersebut sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi penyeberangan karena nyawa manusia dipertaruhkan dalam setiap perjalanan transportasi.
“Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang melayani angkutan penyeberangan. Hampir 65 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, maka informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi di titik-titik penyeberangan,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Focus Group Discussion (FGD) daring yang diselenggarkan BMKG, Rabu, 18 Agustus 2021.
Dwikorita menyebut kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keamanan transportasi. Kemungkinan hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama perjalanan.
Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan suhu udara sehingga juga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.
“Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak menentu yang dipengaruhi banyak faktor. Karenanya, kami juga terus berupaya meningkatkan, kecepatan, ketepatan, dan akurasi dalam prakiraan cuaca hingga skala tapak,” ujarnya.
“Pada tahun 2018 dan 2019 BMKG memasang HF Radar yang berfungsi mendeteksi kecepatan dan arah arus, serta tinggi gelombang dan tsunami secara real time di Selat Bali dan Selat Sunda,” lanjut Dwikorita dalam keterangan pers BMKG, Rabu, 18 Agustus 2021.