Network
KABAR BANTEN-Kejadian gempa magnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Flores, NTT, pada Selasa, 14 Desember 2021, disebabkan gempa bumi dangkal yang diakibatkan aktivitas patahan atau sesar aktif di wilayah tersebut.
Hil itu dipertegas oleh hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan BMKG, yang memperlihatkan bahwa gempa yang terjadi di Laut Flores pada pukul 10.20 WIB, diakibatkan adanya patahan atau sesar aktif.
Dari kejadian gempa terjadi di Laut Flores diakibatkan aktivitas patahan atau sesar aktif di wilayah tersebut, guncangan dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata dengan intensitas guncangan skala III-IV MMI.
Peristiwa gempa akibat aktifitas patahan atau sesar aktif yang terjadi di Laut Flores, NTT, bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Untuk mengungkap sesar aktif di Indonesia, di Indonesia sudah terjadi lebih dari 45 kali gempa mematikan akibat sesar aktif. Sebagaian sumber gempa sesar aktif ini terletak di daratan dekat permukiman.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari BMKG, berikut daftar kejadian besar dari gempa yang dipicu sesar aktif:
- Gempa Bumi Kerinci 1909 (M6,5) 101 meninggal dunia
- Gempa Padang Panjang 1926 (M 7,5) 354 orang meninggal dunia
- Gempa Wonosobo 1924 (M 6,5)100 orang meninggal dunia
- Gempa Liwa 1994 (M6,5) 194 meninggal dunia
- Gempa Yogyakarta 2006 (M6,4) 5.800 meninggal dunia
- Gempa Pidie Jaya 2016 (M6,5) 104 meninggal dunia
- Gempa Lombok 2018 (M6,4 M7,0 M5,8 M6,2 dan M6,9) 564 meninggal dunia
- Gempa Palu 2018 (M7,4) 2.113 meninggal dunia
- Gempa Majene-Mamuju 2021 (M6,2) 105 meninggal dunia
Baca Juga: Usai Peringatan Dini Tsunami Dicabut, NTT Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 5.0
Wilayah Indonesia adalah merupakan kawasan rawan gempabumi dan tsunami, dengan sumber gempa di Indonesia ada 2 macam yaitu zona sumber gempa Megathrust sebanyak 13 segmen dan zona sumber gempa sesar aktif sebanyak 295.
