Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Indonesia Resmi Meluncurkan Sistem Perdagangan Karbon

- 27 September 2023, 06:15 WIB
Ilustrasi artikel Terkait Peluncuran Perdagangan Karbon /Tangkap Layar/IPEHIJAU
Ilustrasi artikel Terkait Peluncuran Perdagangan Karbon /Tangkap Layar/IPEHIJAU /

KABAR BANTEN - Indonesia telah memasuki babak baru dalam upayanya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berperan aktif dalam perdagangan karbon global.

Pada hari Selasa, Presiden Indonesia, Joko Widodo, secara resmi meluncurkan sistem perdagangan karbon pertamanya di negara tersebut, yang bertujuan untuk menciptakan pasar yang dapat mendanai pemotongan emisi gas rumah kaca dan menjadikan Indonesia sebagai peserta utama dalam perdagangan karbon global.

Indonesia, sebuah negara kepulauan yang merupakan rumah bagi area hutan hujan terbesar ketiga di dunia, juga merupakan salah satu negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Baca Juga: Sejumlah Motor dan Mobil Dinas Polres Metro Tangerang Kota tak Lolos Uji Emisi

Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Pada peluncuran perdagangan karbon ini, sebanyak tiga belas kredit karbon dengan total hampir 460.000 metrik ton setara karbon dioksida (CO2e) dari proyek PT Pertamina Geothermal Energy di Sulawesi Utara diperdagangkan dengan harga 69.600 rupiah ($4,51) per ton, seperti yang terlihat di papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang memfasilitasi perdagangan tersebut.

Pembeli-pembeli kredit karbon tersebut termasuk beberapa bank terbesar di Indonesia seperti Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri, serta unit-unit lain dari perusahaan energi negara Pertamina, dan perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan, di antara lain.

Mengutip dari Reuters, Presiden Joko Widodo menyatakan optimis bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk upaya pengurangan karbon, terutama melalui solusi berbasis alam, dan pasar karbonnya dapat tumbuh hingga mencapai 3.000 triliun rupiah ($194,30 miliar).

Baca Juga: Mengenal Uji Emisi dan Manfaatnya Bagi Kendaraan

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x