Berdebar, menegangkan, begitu suasana di lapangan. Mungkin, termasuk rakyat Indonesia menyaksikannya.
Yess! Skor 21-19, untuk kemenangan Greysia dan Apriyani. Pertandingan belum tuntas, namun satu kaki seolah sudah menginjak podium juara. Histeris!
Babak kedua dimulai. Pertaruhan sekaligus penentuan. Ketat, poin awal keduanya berselisih dekat.
Greysia Polii tampak makin percaya diri, begitu pun Apriyani. Skor mulai berjarak, pasangan merah putih unggul tiga angka.
Pertandingan seolah sudah menunjukkan arah juara, Greysia dan Apriyani melesat meninggalkan lawannya yang tertahan di angka 8.
Aroma medali emas benar-benar mulai tercium, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu unggul 17-10 dari lawannya.
Greysia dan Apriyani hanya butuh tiga angka. Namun, Chen dan Jia justru merangkak menambahkan poin.
Sampai akhirnya situasi tampak sangat menegangkan, ketika kedudukan 20-15. Satu poin lagi, hanya butuh satu angka.
Bola dikirim pemain Cina ke arah Apriyani. Saling balas serangan, hingga bola pengembalian Chen melambung dan jatuh di garis sebelah kiri Apriyani.
Wasit membentangkan tangannya, pertanda shuttlecock jatuh di luar lapangan. Suasana di lapangan pecah!.