Network
KABAR BANTEN - Banyak orang mengira klub Real Sociedad merupakan pecahan dari tim Real Betis atau Athletic Bilbao yang berpusat di Spanyol.
Padahal, Real Sociedad muncul dari kota kecil di daerah Spanyol yang mencintai sepakbola secara alami. Sedangkan Real Betis dari Kota Sevilla, dan Athletic Bilbao dari Kota Bilbao.
Walaupun ada sumber sejarah Real Sociedad versi yang menyebutkan kemiripan Real Sociedad dengan Athletic Bilbao lantaran pendirinya bermula dari pelajar asal Inggris.
Baca Juga: Sejarah Klub Real Betis, Tim Sederhana dengan Tiga Gelar Berharganya
Dilansir Kabar Banten dari laman Football History, didirikan pada 1909, Real Sociedad yang juga dikenal sebagai La Real, adalah salah satu klub sepakbola tertua dan paling dihormati di Spanyol.
Sepanjang sejarah, klub Real Sociedad ini telah memenangkan La Liga dan Copa del Rey pada dua kesempatan sekaligus.
Berbasis di San Sebastian, Real Sociedad memainkan pertandingan kandangnya di Anoeta, sebuah stadion dengan reputasi yang agak buruk karena memiliki lintasan atletik antara lapangan dan tribun.
Walaupun minim gelar, dengan total La Liga (2 kali) dan Copa del Rey (2 kali) saja, Real Sociedad telah menelurkan pemain terkemuka seperti Paco Bienzobas, Inaxio Kortabarria, Roberto Lopez Ufarte, Miguel ngel Alonso, dan Luis Arconada.
Bahkan, pemain bintang dunia sekelas Xabi Alonso, Antoine Griezmann, serta Darko Kovacevi pun berkarir di Real Sociedad.
Untuk rekor klub Real Sociedad, paling banyak dimainkan yakni Alberto Gorriz (599 penampilan), sedangkan pencetak gol terbanyak oleh Jesus María Satrustegui (162 gol).
Seperti halnya dengan kebanyakan klub lainnya, cabang olahraga sepakbola dibawa ke San Sebastian oleh sekelompok siswa Basque yang kembali dari Inggris pada awal 1900-an.
Baca Juga: Ukir Sejarah, Pesepakbola Putri Indonesia Direkrut Klub Italia, Roma CF
Anehnya, Real Sociedad memenangkan trofi pertamanya (Copa del Rey, pada 1909) dengan nama Club Sicilista de San Sebastian karena campur tangan dengan izin pendaftaran.
Sejak saat itu, klub berganti nama beberapa kali sebelum akhirnya menetap di Real Sociedad di 1939, tepat setelah Perang Saudara Spanyol berakhir.
La Real, julukan Real Sociedad, tidak melihat banyak keberhasilan sampai awal tahun 80-an yang menderu, selama waktu itu mereka hanya memenangkan dua gelar La Liga berturut-turut.
Dilatih oleh legenda klub Alberto Ormaetxea, Real Sociedad berhasil mengalahkan Real Madrid pada 1981 dan Barcelona .di 1982.
Pada 1987, klub Real Sociedad memenangkan Copa del Rey kedua mereka dengan mengalahkan Atletico Madrid melalui adu penalti.
Tahun 80-an juga menandai berakhirnya masa kejayaan Real Sociedad sebagai klub "Hanya Basque".
Pasalnya, sejak didirikan dan hingga 1989, klub Real Sociedad ini menganut kebijakan yang ditetapkan oleh klub Basque lainnya, Athletic Bilbao.
Hal itu berubah lantaran dengan penandatanganan John Aldridge dari Liverpool yang didatangkan pihak klub Real Sociedad secara mendadak.
Untungnya, John Aldridge kemudian menjadi pencetak gol terbanyak klub di masing-masing dua tahun dengan klub sebelum berangkat kembali ke Inggris.
Setelah memberi contoh dengan John Aldridge, klub akhirnya mengakuisisi dua striker internasional berbakat lainnya, Nihat Kahveci dan Darko Kovacevic.
Di 2003, duo striker ini membawa Real Sociedad ke posisi runner-up klasemen La Liga Spanyol yang sangat mencengangkan.
Baca Juga: Sejarah Klub Real Madrid, Tim Diktator Spanyol Penguasa Dunia
Setelah menghabiskan sebagian besar musim di puncak klasemen, Real Sociedad hanya kehilangan gelar di pertandingan terakhir mereka, dalam kekalahan tandang 3-2 dari klub Celta de Vigo.
Dengan begitu, Real Sociedad tidak layak disebut sebagai klub papan tengah atau parahnya lagi papan bawah.
Akan tetapi, Real Sociedad cocok disematkan sebagai tim Kuda Hitam La Liga Spanyol dari Kota San Sebastian.***
