Sejarah Klub Borrusia Dortmund, Tim BVB yang Tak Seberuntung Bayern Munchen

- 4 Februari 2022, 12:50 WIB
Tampak suasana dalam markas stadion Borrusia Dortmund.
Tampak suasana dalam markas stadion Borrusia Dortmund. /Tangkapan layar/footballhistory.org

Kebahagian pertama atau trofi Borrusia Dortmund datang pada pertengahan 50-an, dengan dua gelar nasional berturut-turut pada 1956 dan 1957.

Setelah membuktikan diri dengan memenangkan kejuaraan nasional Jerman terakhir yang pernah diadakan (1963), Borrusia Dortmund termasuk di antara enam belas klub yang diundang untuk bermain di Bundesliga yang baru dibentuk.

Secara umum, tahun 60-an adalah periode yang berbuah bagi Borrusia Dortmund, yang mengklaim DFB Pokal pertamanya pada 1965 dan Piala Winners pertama dan satu-satunya pada tahun berikutnya.

Ini akan menjadi trofi terakhir tim Borrusia Dortmund untuk sementara waktu, karena tiga dekade berikutnya penuh dengan masalah keuangan yang berkelanjutan.

Bahkan dengan klub memenangkan DFB-Pokal kedua di 1989, masa depan tidak terlihat terlalu cerah, sebab mereka akhirnya berubah dengan mempekerjakan Ottmar Hitzfeld pada 1992, dengan ahli strategi jenius yang bertanggung jawab atau pelatih barunya.

Dibawah kepemimpinannya, Borrusia Dortmund melonjak ke puncak sepakbola Jerman usai memenangkan dua gelar Bundesliga berturut-turut di musim 1995 dan 1996.

Borrusia Dortmund juga berangkat untuk menaklukkan seluruh Eropa. Pada 1997, mereka maju ke final Liga Champions, di mana mereka dengan mudah mengalahkan Juventus yang diunggulkan 3-1.

Hilangnya Hitzfeld ke Bayern Munich setelah kemenangan Liga Champions adalah pil yang sulit untuk ditelan, tetapi masalah keuangan Borrusia Dortmund membuktikan hambatan yang lebih besar.

Setelah Borrusia Dortmund menjadi satu-satunya klub sepakbola Jerman yang memasuki pasar saham pada pergantian milenium, bursa transfer pemain mereka mulai jatuh dan klub tersebut terlilit utang.

Gelar Bundesliga pada 2002 tidak cukup untuk membalikkan keadaan, dan klub Borrusia Dortmund harus menjual pemain terbaik mereka untuk bertahan hidup.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Football History


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah