Network
SERANG, (KB).- Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olah Raga Karate-do Indonesia (FORKI) Banten melakukan pemantauan perkembangan atlet melalui online atau daring.
Hal itu dilakukan semenjak pandemi corona masuk ke Indonesia, sehingga pemerintah melakukan imbauan untuk mengurangi aktivitas yang melibatkan banyak orang. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum Pengprov Forki Banten, Joe Manaloe.
Menurut dia, sementara pola latihan sesuai instruksi dari Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Banten untuk melakukan latihan secara mandiri.
"Untuk progres anak-anak selalu terpantau dengan latihan melalui video online oleh pelatihnya," ucapnya, Jumat (17/4/2020).
Joe sempat kaget ketika mendengar bahwa terdapat isu PON XX Papua akan diundur. Namun, di tengah situasi pandemi virus corona seperti ini, dirinya langsung memaklumi hal tersebut.
"Pada intinya kami setuju karena efek domino latihan di rumah atau mandiri juga saya kira kurang efektif, karena roh atlet adalah berlatih dengan pelatihnya. Tapi, mau bagaimanapun kami harus mengikuti anjuran pemerintah tertinggi, dalam kondisi yang sedang mencekam seperti sekarang, yang entah sampai kapan akan berlalu," katanya kepada Kabar Banten.
Namun Joe menjelaskan, justru sedikit diuntungkan dengan pengunduran waktu PON XX Papua apabila kemungkinan tersebut memang akan terjadi.
"Jadi kalau diundur bagus dong, biar kami lebih siap dan matang. Karena PON itu kegiatan yang sangat bergengsi," ujarnya.
Ditambah lagi, persiapan saat ini yang didapat oleh Joe dari Pelatih Karate Banten dalam program Pelatda PON XX Papua, masih dalam tahapan persiapan umum.
"Masih persiapan umum kami, padahal kalau dijadwal seharusnya sudah memasuki persiapan khusus kan," tuturnya.
