Tim Paralayang Banten Kurang Jam Terbang

- 5 Juni 2020, 20:30 WIB
paralayang ilustrasi
paralayang ilustrasi /

SERANG, (KB).- Tim paralayang Banten merasa kurang jam terbang mereka, selama pandemi Covid-19 ini. Alasannya, pola latihan mereka pun harus diubah, karena tidak ada latihan di udara melainkan hanya di darat saja.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Paralayang Banten Asep Renggana mengatakan, seluruh atletnya dalam kondisi yang bugar dan sehat, meski mereka harus berlatihan lebih rutin di darat dibandingkan di udara.

"Semenjak H+3 lebaran kegiatannya hanya latihan ringan, itu pun didarat saja. Tak ada latihan terbang, karena situasi dan kondisi wabah Covid-19 sehingga harus taat kepada aturan pemerintah," ucapnya, Kamis (4/6/2020).

Pria yang akrab disapa Areng ini mengaku sedikit mengalami keluh kesah selama program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX Papua.

"Keluhannya sederhana, karena kami tidak dapat melaksanakan latihan sesuai dengan kecabangan olah raga yaitu terbang. Di olah raga dirgantara itu membutuhkan jam terbang untuk memelihara serta meningkatkan skill, tidak cukup hanya dengan menjaga kebugaran saja," katanya kepada Kabar Banten.

Meskipun demikian, Areng terus memotivasi para atletnya dalam menggenjot jadwal dan kegiatan latihan ringannya. Areng percaya, segala sesuatu itu tidak ada yang percuma, dan hasil yang besar itu dimulai dari yang kecil.

"Jangan takut kalau gak bisa terbang dulu beberapa saat mah, yang penting yakini kalau skill terbang kami tidak akan pudar dan tetap konsisten. Kalau bisa lebih ditingkatkan dari latihan ringan itu," ujarnya.

Areng berharap, semoga situasi kembali normal dalam dunia olah raga, khususnya cabang olah raga (cabor) dirgantara.

"Sampai program Pelatda PON Papua kembali berjalan sesuai rencana dan program latihan," tuturnya. (Azzam/YA)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah