Kunjungi Desa Wisata Serdang Wetan Tangerang, Komite III DPD RI Dukung Raihan Sertifikat CHSE

3 Juni 2021, 19:49 WIB
Penyerahan cenderamata dari Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni kepada Direktur Pengelola Desa Wisata M. Roup dalam Kegiatan Kunjungan Kerja Berkenaan dengan Pengelolaan dan Pengembangan Desa Wisata di masa Pandemi Covid-19, Kamis (3/6/2021). /Dokumentasi Komite III DPD RI

KABAR BANTEN - Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendukung Desa Wisata Serdang Wetan, untuk meraih sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability (CHSE). Hal itu dilakukan agar pelaku usaha pariwisata di Desa Wisata Serdang Wetan dapat bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Wisata Serdang Wetan, Kabupaten Tangerang. Dalam kunjungan tersebut, Sylviana juga didampingi oleh Wakil Ketua Komite III DPD RI Evi Apita Maya, Muhammad Rakhman, dan Fadhil Rahmi.

“Dengan kreativitas dan inovasi, pariwisata dapat bangkit. Salah satunya dengan mengembangkan desa wisata,” ungkap Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Kamis 3 Juni 2021.

Baca Juga: Komite III DPD RI Pantau Kesiapan Pelaksanaan Belajar Tatap Muka di Daerah

Ia mengatkan sertifikat CHSE memang menjadi kunci penting bagi para pelaku pariwisata, agar tetap bertahan selama kondisi pandemi. “Salah satu sarana utama yang harus disediakan adalah Toilet Bersih,” ujarnya.

Kata dia, Sertifikasi CHSE diperlukan untuk memberikan jaminan kepada wisatawan, terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Sylviana Murni berharap kunjungan kerja ini dapat menjadi transfer of knowledge dan transfer of experience. Komite III DPD RI juga mengapresiasi dan mendukung BUMDes yang mampu mengembangkan Desa Wisata Serdang Wetan dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Sementara itu, Wakil Ketua II Komite III DPD RI Evi Apita Maya yang berasal dari Dapil Nusa Tenggara Barat berbagi pengalaman terkait pengembangan Desa Wisata di Lombok. Menurut dia, selain menonjolkan sisi hiburan, Desa Wisata juga harus yang memiliki sisi edukasi.

“Kegiatan seperti menanam padi dan menabur benih disukai, baik oleh wisatawan lokal maupun internasional. Karena itu, Desa Wisata harus bersifat multifungsi. Selain itu, perlu menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan agar bisa menjadi sarana edukasi,” ujar dia.

Baca Juga: Komite III DPD RI Minta Penanganan Kesehatan Terkait Covid-19 Dioptimalkan

Senada dengan itu, Wakil Ketua III Komite III DPD RI, M. Fadhil Rahmi menambahkan bahwa pengelolaan Desa Wisata di Lombok maupun daerah-daerah lain, bisa dijadikan referensi bagi Desa Wisata Serdang Wetan.

Wakil Ketua II Komite III DPD RI Muhammad Rakhman menjelaskan dalam mengelola tempat wisata memang tidak mudah, sehingga perlu dilakukan inovasi tiap tiga bulan dari berbagai aspek. Serta perawatan yang rutin, baik saran dan prasana hingga SDM.

“Membangun tempat wisata memang tidak mudah. Bersusah-susah dulu, perlu sabar, inovasi, dan perhitungan jangka panjang,” tuturnya.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Sementara itu, Direktur Pengelola Desa Wisata M. Roup mengatakan Desa Wisata Serdang Wetan sempat tutup selama 11 bulan akibat pandemi. Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa mereka tetap berjuang dan berinovasi secara digital melalui media sosial dan market place, sambil tetap berupaya membenahi SDM. Tidak heran apabila Desa Wisata ini meraih Juara 10 Besar Nasional Program Desa Brilian Bacth I Tahun 2021.

“Kami berterima kasih atas kunjungan dan kepedulian Komite III DPD RI terhadap pariwisata, khususnya di desa. Kami juga mengapresiasi para Pimpinan mau berbagi wawasan dan masukan mengenai pengembangan desa wisata,” kata M. Roup.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler